Tautan-tautan Akses

Pejabat AS Peringatkan Peningkatan ‘Dramatis’ Persaingan Antariksa dengan Rusia, dan China


Dr. John F. Huth (kiri), Petugas Intelijen Pertahanan DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa, dan Kevin Ryder, Analis Intelijen Pertahanan Senior DIA untuk Luar Angkasa dan Kontra, dalam pengarahan di Pentagon, Washington, Selasa, 12 April 2022. (AP/Susan Walsh)
Dr. John F. Huth (kiri), Petugas Intelijen Pertahanan DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa, dan Kevin Ryder, Analis Intelijen Pertahanan Senior DIA untuk Luar Angkasa dan Kontra, dalam pengarahan di Pentagon, Washington, Selasa, 12 April 2022. (AP/Susan Walsh)

PENTAGON Pejabat Badan Intelijen Pertahanan memperingatkan terjadinya peningkatan “dramatis” dalam kecepatan dan ruang lingkup operasi antariksa oleh para pesaing, dengan China dan Rusia meningkatkan aset di orbit masing-masing sebesar 70 persen sejak 2019.

“Rusia dan China, pesaing strategis utama kami, mengambil langkah-langkah untuk melemahkan Amerika Serikat dan sekutu kami di domain antariksa,” kata John Huth, pejabat Badan Intelijen Pertahanan (DIA) untuk Antariksa dan Kontraantariksa kepada para wartawan di Pentagon pada hari Selasa (12/4) ketika merilis laporan tidak rahasia badan tersebut, “Laporan tentang Tantangan dalam Keamanan di Antariksa 2022.”

Dr. John F. Huth, Intelijen Pertahanan DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa, dalam pengarahan tentang rilis "Tantangan dalam Keamanan di Laporan Luar Angkasa 2022" di Pentagon, Washington, Selasa, 12 April 2022. (AP/Susan Walsh)
Dr. John F. Huth, Intelijen Pertahanan DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa, dalam pengarahan tentang rilis "Tantangan dalam Keamanan di Laporan Luar Angkasa 2022" di Pentagon, Washington, Selasa, 12 April 2022. (AP/Susan Walsh)

Sejak "“Laporan tentang Tantangan dalam Keamanan di Antariksa” pertama dirilis pada awal 2019, operasi para pesaing di antariksa telah meningkat pada hampir semua kategori utama, termasuk komunikasi, penginderaan jarak jauh, navigasi, dan demonstrasi sains dan teknologi, menurut Huth.

“Ruang angkasa semakin dimiliterisasi,” kata laporan terbaru itu, karena “perkembangan kegiatan antariksa China dan Rusia terus matang ... dan kepadatan orbit telah meningkat.”

Dr. John F. Huth (kiri), Intelijen Pertahanan DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa dan Kevin Ryder, Analis Intelijen Pertahanan Senior DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa, dalam pengarahan di Pentagon, Washington, Selasa, 12 April 2022.
Dr. John F. Huth (kiri), Intelijen Pertahanan DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa dan Kevin Ryder, Analis Intelijen Pertahanan Senior DIA untuk Luar Angkasa dan Kontraantariksa, dalam pengarahan di Pentagon, Washington, Selasa, 12 April 2022.
Dr. John F. Huth, left, DIA Defense Intelligence Officer for Space and Counterspace and Kevin Ryder, DIA Senior Defense Intelligence Analyst for Space and Counterspace, participate in a briefing at the Pentagon in Washington, Tuesday, April 12, 2022.

China dan Rusia memandang ruang angkasa sebagai “persyaratan untuk memenangkan perang modern,” tambah Huth, dan kedua negara berusaha mengembangkan sarana untuk mengeksploitasi anggapan ketergantungan AS pada sistem berbasis antariksa.

Ketika ditanya oleh VOA apakah China atau Rusia adalah pesaing yang lebih dominan, Huth memperingatkan dia tidak akan melepaskan perhatiannya dari kedua negara itu.

Selain China dan Rusia, laporan tersebut memperingatkan bahwa ada juga ancaman yang tingkatnya lebih rendah dari Iran dan Korea Utara. Kedfua negara itu akan fokus pada peningkatan kemampuan untuk melawan komunikasi dan navigasi berbasis antariksa seperti GPS. [lt/ab]

XS
SM
MD
LG