Tautan-tautan Akses

Festival Dangdut Indonesia-AS: Pedangdut AS Lantunkan 'Alamat Palsu'


Reggie dan Desiree, penyanyi Dangdut asal Amerika (foto: VOA).
Reggie dan Desiree, penyanyi Dangdut asal Amerika (foto: VOA).

Festival Dangdut Indonesia-Amerika di Wilmington, Delaware merupakan festival musik dangdut pertama di AS yang menampilkan para penyanyi dangdut asal Amerika dan diadakan di panggung terbuka.

Suasana pusat kota Wilmington, Delaware terasa berbeda. Biasanya pada setiap hari libur musim panas, berbagai pertunjukkan festival musik digelar di area taman kota. Beragam musik populer di Amerika seperti Jazz, Hiphop, Soul, Gospel, atau R&B menjadi hiburan bagi publik sekitar kota.

Tapi awal September lalu, giliran musik Dangdut yang kental dengan hentakan suara kendang dan tiupan suling bambu, mengalun dalam ajang 'Indonesian-American Dangdut Festival'.

Festival ini merupakan festival musik dangdut pertama di Amerika yang menampilkan para penyanyi dangdut asal Amerika berkolaborasi dengan penyanyi dangdut asal Indonesia di sebuah panggung terbuka.

Penyanyi beraliran R&B, Reggie tampil membawakan lagu 'Milikku' dari A Rafiq. Selama setahun ini, Reggie yang pernah menjadi finalis ajang kompetisi Dangdut In America, serius untuk belajar dan menekuni musik dangdut. Lirik bahasa Indonesia bukan menjadi halangan, tapi memahami dan mengerti arti dari lirik tersebut, cukup menyulitkan.

"Saya senang menjadi penyanyi dangdut tapi saya masih perlu banyak belajar," ujar Reggie yang ingin belajar teknik cengkok dangdut yang menurutnya cukup sulit.

"Saya bangga bisa ikut menjadi penyanyi di festival dangdut, ini yang pertama loh," tambahnya sambil tersenyum.

Pedangdut AS, Biba, melantunkan lagu Ayu Ting Ting 'Alamat Palsu' (foto: VOA).
Pedangdut AS, Biba, melantunkan lagu Ayu Ting Ting 'Alamat Palsu' (foto: VOA).

Sementara pedangdut asal Pensylvania, Biba justru senang dengan lagu-lagu dari Ayu Ting Ting. Biba tampil solo membawakan lagu hit dari Ayu Ting Ting "Alamat Palsu". Pelafalan dan aksen bahasa Indonesianya sangat bagus, karena Biba baru saja kembali dari Lampung untuk mengajar bahasa Inggris.

"Saya suka suara Ayu Ting Ting. Dia mempunyai suara tinggi yang bagus," kata Biba yang penampilannya mendapatkan applause yang banyak dari penonton.

Dari Indonesia, penyanyi dangdut Thomas Djorgi dan Ricky datang khusus untuk tampil dan berkolaborasi dengan penyanyi dangdut Amerika. Thomas membawakan hits miliknya, "Sembako Cinta" yang dilantunkan sambil mengajak para penonton berjoget.

Sementara pedangdut lokal Indonesia yang bermukim di Amerika juga ikut berpartisipasi. Mereka datang dari Los Angeles, Washington DC dan Virginia. The Indonesian-American Dangdut Festival ini diprakarsai oleh Promotor Dangdut in America, Rissa Asnan dari NSR Entertainment.

"Bahagia banget akhirnya terwujud juga impianku. Mulai dari audisi 2007 hingga sekarang membuahkan lebih banyak lagi orang yang suka musik dangdut," jelas Rissa yang pernah membuat ajang kompetisi Dangdut In America.

Promotor musik Rissa Asnan (tengah) dan para penyanyi Dangdut In America. (foto: VOA).
Promotor musik Rissa Asnan (tengah) dan para penyanyi Dangdut In America. (foto: VOA).

"Penonton festival yang tidak kenal dangdut, jadi suka dangdut, It's like Reggae, katanya. Bahkan ada penyiar radio Wilmington datang, begitu nonton dangdut langsung mengajak kita untuk siaran memutar lagu dangdut," tambah Rissa yang sering dipanggil Ira ini.

Katherine, pengunjung yang khusus datang menonton festival ini mengatakan, "Saya menyukai musiknya. Dangdut dan Budaya Indonesia sangat ekspresif."

Penyanyi R&B Desiree mempunyai kesan tersendiri membawakan lagu dangdut berbahasa Indonesia. Desiree tampil menyanyikan tembang hits dari Rita Sugiarto, "Tersisih".

"Saya cinta Dangdut. Saya merasakan sebuah emosi dalam lagu dangdut. Setiap saya menyanyi, saya merasa menjadi bagian dari semua penonton," kata Desiree yang mulai mengenal dan belajar musik dangdut sejak tujuh tahun lalu.

Festival ini juga mendapat dukungan dari anggota dewan kota Wilmington, Theo K. Gregory yang baru pertama kali menonton pertunjukkan musik dangdut.

"Kita menyambut baik semua budaya dan bangsa. Inilah yang menyatukan kota ini, untuk kebersamaan," ujar Theo saat diwawancara VOA.

Festival yang dihadiri oleh sekitar dua ratus pengunjung yang datang dan pergi ini memang belum sebesar festival musik Jazz atau Hip-hop yang dihadiri ribuan pengunjung. Tapi Rissa Asnan berkeyakinan bahwa event ini akan menjadi pembuka bagi promosi musik dangdut supaya menjadi populer dan disukai oleh warga Amerika. Rencananya, festival ini akan menjadi event tahunan dan akan dikembangkan di berbagai kota lain di Amerika Serikat

[Naratama/Adria/Wahyu Kusumo]

XS
SM
MD
LG