Tautan-tautan Akses

PBB Tekan Myanmar untuk Menyelesaikan Krisis Rohingya


Pengungsi Rohingya yang kelelahan menunggu untuk dibawa ke kamp pengungsi setelah menyeberangi Sungai Naf di perbatasan Bangladesh-Myanmar di Palang Khali, dekat Cox’s Bazar, Bangladesh, 2 November 2017.
Pengungsi Rohingya yang kelelahan menunggu untuk dibawa ke kamp pengungsi setelah menyeberangi Sungai Naf di perbatasan Bangladesh-Myanmar di Palang Khali, dekat Cox’s Bazar, Bangladesh, 2 November 2017.

Dewan Keamanan PBB menghimbau Myanmar menghentikan operasi militernya di Negara Bagian Rakhine dan mengizinkan ratusan ribu pengungsi Muslim Rohingya kembali ke rumah mereka, kantor berita AFP melaporkan, Senin (6/11).

Dengan suara bulat dan didukung oleh China, Dewan Keamanan PBB mengutuk keras kekerasan yang telah memaksa lebih dari 600.000 Rohingya menyeberang perbatasan masuk ke Bangladesh.

Dewan Keamanan PBB menyatakan ‘sangat prihatin’ dengan pelanggaran hak asasi manusia termasuk oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap Rohingya seperti pembunuhan, kekerasan seksual dan pembakaran rumah dan harta-benda mereka.

Dewan Keamanan PBB menyerukan kepada pemerintah Myanmar ‘untuk memastikan tidak akan terjadi lagi kekerasan militer yang berlebihan di Negara Bagian Rakhine, memulihkan pemerintahan sipil dan menegakkan hukum.’

Pernyataan Dewan Keamanan PBB itu memasukkan sebagian besar tuntutan yang dimuat dalam rancangan resolusi yang disodorkan Inggris dan Prancis bulan lalu. Tetapi rancangan itu ditentang keras oleh China yang mendukung bekas junta militer Myanmar.

Pemerintah Myanmar mengatakan, operasi militer dilakukan untuk menumpas militan Rohingya yang menyerang pos polisi. [my/al]

XS
SM
MD
LG