Tautan-tautan Akses

PBB Siap Bantu Pastikan Transisi Mulus di Gambia


Mohammed Ibn Chambas (kiri), Utusan Khusus Sekjen PBB dan Kepala Kantor PBB untuk Afrika Barat, bertemu para pemimpin Afrika Barat untuk membahas krisis pemilu Gambia, di Banjul, Gambia, Desember 2016.
Mohammed Ibn Chambas (kiri), Utusan Khusus Sekjen PBB dan Kepala Kantor PBB untuk Afrika Barat, bertemu para pemimpin Afrika Barat untuk membahas krisis pemilu Gambia, di Banjul, Gambia, Desember 2016.

Menurut Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Afrika Barat, Dr. Mohammed Ibn Chambas, PBB telah mengerahkan pejabat ke Gambia untuk memastikan transisi mulus dari pemerintahan mantan Presiden Yahya Jammeh kepada Presiden berikutnya Adama Barrow.

Komentarnya disampaikan setelah ia memberi penjelasan ringkas kepada Dewan Keamanan PBB hari Rabu (25/1) mengenai situasi sekarang di negara itu.

Dalam wawancara kepada VOA, Ibn Chambas mengatakan ada kebutuhan untuk memastikan keamanan Presiden Barrow, pemerintahannya yang akan datang serta warga Gambia.

"Kami memerlukan dukungan untuk memastikan kelanjutan pemerintah, transisi apa yang dilakukan sehingga bisa menjadi pengalihan pemerintahan yang mulus dari satu pemerintah ke pemerintah lainnya. Ini lebih dari sekedar Jammeh. Ia sudah berhenti. Bagaimana mengenai struktur pemerintah, pemerintahan bagaimana melakukannya? PBB harus bergerak cepat. Kami sudah mengerahkan di lapangan pakar transisi dan pengalihan pemerintahan yang mulus yang akan membantu hal itu,” kata Ibn Chambas.

“Kami dalam jangka pendek juga harus melihat situasi ekonomi. Masyarakat internasional harus membantu Gambia dengan dukungan yang berdampak cepat yang bisa memastikan adanya dana untuk membayar gaji dalam jangka pendek dan dimulainya kegiatan-kegiatan ekonomi secara normal.

“Kita perlu bekerja sama dengan rakyat Gambia dalam dua sektor penting; reformasi sektor keamanan militer dan polisi, juga layanan seperti bea cukai, imigrasi, hukum, melihat bagaimana kita bisa memperkokoh kapasitas itu untuk memberi keadilan bagi penduduk."

"Kemudian yang lainnya akan bekerja sama dengan rakyat Gambia khususnya dalam hal rekonsiliasi. Rakyat Gambia perlu bersatu sebagai rakyat dalam upaya baru untuk membangun dan mengkonsolidasikan demokrasi serta membangun negara mereka," tambah Ibn Chambas.

Presiden Yahya Jammeh yang lama berkuasa diminta untuk mundur oleh para pemimpin regional yang didukung oleh PBB dan para pemangku kepentingan lainnya. Sebelum kepergiannya dari Gambia, pasukan Senegal dilaporkan mengepung negara itu sementara perundingan berlanjut untuk mendesak Jammeh agar mengundurkan diri secara damai dan menyerahkan kekuasaan. [my/al]

XS
SM
MD
LG