Tautan-tautan Akses

PBB Serukan Pembebasan Aktivitis-aktivis HAM Kamboja


Rong Chhun, presiden Konfederasi Serikat Pekerja Kamboja, menggunakan megafon saat berlangsungnya aksi protes di dekat kediaman perdana menteri Hun Sen di Phnom Penh, 29 Juli 2020. (Foto: dok).
Rong Chhun, presiden Konfederasi Serikat Pekerja Kamboja, menggunakan megafon saat berlangsungnya aksi protes di dekat kediaman perdana menteri Hun Sen di Phnom Penh, 29 Juli 2020. (Foto: dok).

Kantor Urusan HAM PBB (OHCHR), Jumat (11/9) menyerukan agar pemerintah Kamboja membebaskan para aktivis HAM dan lingkungan yang ditahan. Kantor yang berbasis di Jenewa itu mengatakan, sedikitnya 24 aktivis ditangkap dalam beberapa pekan terakhir terkait kegiatan kemanusiaan mereka.

Dalam sebuah pernyataan tertulisnya, OHCHR mengatakan, sekitar setengah dari 24 aktivis yang ditangkap itu sebetulnya telah dibebaskan sejak 31 Juli setelah dilaporkan menandatangani kesepakatan di bawah tekanan untuk menghentikan kegiatan HAM mereka. Namun, sebagian lainnya, menurut OHCHR, masih ditahan.

Badan dunia itu mengatakan, sejumlah aktivis ditangkap setelah memposting rencana mereka di Facebook untuk melakukan pawai ke rumah PM Hun Sen untuk memprotes kerusakan lingkungan akibat pembangunan di Danau Boeung Tamok. Beberapa aktivis mengaku menerima telepon berisi ancaman pembunuhan jika mereka tidak menghentikan kegiatan mereka.

OHCHR mengatakan, insiden-insiden itu menyiratkan betapa dalamnya ketidaktoleransian pemerintah terhadap pembangkangan, dan betapa parahnya penindasan pemerintah terhadap hak-hak mengungkapkan pendapat, dan berkumpul secara damai.

“Kami menyerukan pemerintah untuk segera dan tanpa syarat membebaskan mereka yang ditahan karena menggunakan hak-hak mereka, serta mengakhiri intimidasi terhadap para pejuang masyarakat madani,” kata OHCHR.OHCHR juga mengatakan agar pihak berwenang Kamboja berhenti menggunakan kekerasan berlebihan dan tidak perlu terhadap mereka yang melangsungkan protes secara damai. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG