Tautan-tautan Akses

PBB Serukan Gencatan Senjata untuk Pengiriman Bantuan di Suriah


Seorang anggota pertahan sipil Suriah menggendong seorang anak yang terluka akibat serangan udara pasukan Suriah di Douma, Ghouta timur, pinggiran Damaskus, Rabu (7/2).
Seorang anggota pertahan sipil Suriah menggendong seorang anak yang terluka akibat serangan udara pasukan Suriah di Douma, Ghouta timur, pinggiran Damaskus, Rabu (7/2).

PBB menyerukan segera diberlakukannya gencatan senjata di Suriah supaya bantuan bisa dikirimkan untuk menyelamatkan nyawa jutaan warga sipil yang tidak memiliki makanan, obat-obatan dan kebutuhan penting lain.

PBB mengatakan pihaknya membutuhkan sedikitnya satu bulan jeda kemanusiaan di seluruh Suriah untuk mengatur pengiriman makanan dan layanan, serta mengevakuasi orang-orang yang luka dan sakit parah dari daerah-daerah yang terkepung dan sulit dijangkau.

Para pekerja bantuan mengingatkan bahwa warga di sejumlah lokasi tertentu di negara itu berada dalam risiko dan perlu segera diberi bantuan kemanusiaan. Salah satu daerah itu adalah Ghouta Timur, daerah di pinggiran ibukota Damaskus. Kota berpenduduk 400 ribu jiwa itu tidak memperoleh makanan dan bantuan kemanusiaan selama lebih dari dua bulan.

Selain itu, PBB melaporkan bahwa ratusan orang yang luka-luka dan sakit parah, termasuk anak-anak, masih menunggu untuk dapat dievakuasi dari kota itu sehingga bisa mendapat perawatan medis.

Juru bicara Kantor Urusan Koordinasi Kemanusiaan PBB Jens Laerke mengatakan sekitar dua juta orang yang tinggal di Kegubernuran Idlib hidup dalam kondisi sangat berbahaya.

“Ada ratusan ribu orang yang terpaksa mengungsi disana, dalam pelarian, sangat rentan diserang dan dibom. Hal ini tidak dapat diterima. Semua hal ini mendorong tim PBB di Damaskus untuk datang dan mengatakan “cukup sudah!” Kini kami membutuhkan jeda kemanusiaan untuk melakukan pekerjaan kami. Kami ingin hal ini terjadi,” tandas Laerke.

Pejabat-pejabat PBB menuduh pemerintahan Bashar Al Assad sengaja menciptakan kondisi yang membuat konvoi bantuan sama sekali tidak bisa bergerak dan tidak dapat mengakses orang-orang yang sangat membutuhkan pertolongan. Mereka mengatakan birokrasi rumit menyebabkan ijin untuk masuk ke daerah yang membutuhkan bantuan tidak diperoleh.

Jika rintangan ini bisa diatasi dan mereka dijamin mendapat akses, para petugas kemanusiaan mengatakan tiga konvoi PBB bisa dikirim setiap hari. Ini akan memungkinkan mereka menjangkau lebih dari 700 ribu orang di daerah-daerah yang terkepung dan sulit dijangkau dalam dua bulan ke depan. [em/jm]

XS
SM
MD
LG