Tautan-tautan Akses

PBB: Ribuan Migran Meninggal Ketika Melintasi Afrika 


Seorang pria menggunakan rangka tempat tidur sebagai kompor untuk memasak ayam untuk migran lainnya dari Nigeria dan Ghana, di Castel Volturno, dekat Naples, selatan Italia, 27 April 2020. (Foto: AP)
Seorang pria menggunakan rangka tempat tidur sebagai kompor untuk memasak ayam untuk migran lainnya dari Nigeria dan Ghana, di Castel Volturno, dekat Naples, selatan Italia, 27 April 2020. (Foto: AP)

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (29/7), ribuan migran tewas setelah menderita pelecehan "ekstrem" saat melintasi Afrika. Badan dunia itu memperkirakan 72 orang tewas setiap bulan di beberapa rute perjalanan di benua itu.

Selama ini fokus perhatian banyak mengarah ke ribuan orang yang hilang di laut saat mencoba menyeberang dari Afrika ke Eropa, tetapi laporan baru menyebutkan, rute-rute dari Afrika Barat dan Timur ke Laut Tengah sama-sama berbahaya.

Berjudul "On this journey, no one cares if you live or die" atau “Dalam perjalanan ini, tidak ada yang peduli apakah Anda hidup atau mati", laporan itu diterbitkan bersama oleh badan PBB urusan pengungsi (UNHCR) dan Pusat Migrasi Dewan Pengungsi Denmark. Laporan itu merinci bahaya mengerikan yang dihadapi banyak orang di sepanjang perjalanan.

UNHCR memaparkan umumnya migran yang melakukan perjalanan itu mengalami atau menyaksikan "kebrutalan dan tindakan yang tidak berperikemanusiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata" oleh penyelundup, milisi dan kadang-kadang oleh pejabat negara.

Pada 2018 dan 2019, setidaknya 1.750 orang meninggal atau rata-rata 72 orang per bulan, "menjadikannya salah satu rute paling mematikan di dunia bagi pengungsi dan migran," kata laporan itu.[ka/pp]

XS
SM
MD
LG