Paus Fransiskus memuji upaya Maroko untuk mempromosikan Islam yang menolak ekstremisme ketika ia memulai perjalanan singkat ke kerajaan di Afrika Utara itu. Maroko berupaya membedakan diri sebagai rambu toleransi dan penengah agama di dunia Muslim.
Raja Mohamed VI menyambut Paus Fransiskus pada Sabtu (30/3) ketika ia memulai kunjungan yang bertujuan untuk mendorong hubungan umat Kristiani-Muslim dan menunjukkan solidaritas dengan komunitas migran Maroko yang terus berkembang.
Dalam pidatonya kepada raja dan otoritas Maroko di kompleks Menara Hassan, Paus Fransiskus, dalam bahasa Italia mengatakan "Jika kita ingin, bersama-sama membangun masyarakat yang terbuka, bersaudara, dan menghormati perbedaan, penting untuk menumbuhkan budaya dialog dan mematuhinya, melakukan kerjasama timbal balik sebagai kode perilaku dan saling memahami sebagai metode dan standar kita.
Paus Fransiskus juga mengatakan "penting" bagi semua pemeluk keyakinan untuk melawan fanatisme agama dan ekstremisme dengan solidaritas.
Paus Fransiskus kemudian menuju pusat penerimaan migran yang dikelola badan amal Katolik, Caritas. [my]