Misa Paskah itu menandai dimulainya hari tersuci di Gereja Katolik Roma, yang menurut kitab suci merupakan saat kebangkitan Jesus, dan merujuk hal itu, Paus Fransiskus menjalankan tradisi Paskah yang khidmat dengan membaptis 10 orang yang baru beralih ke agama Katolik, termasuk seorang anak Kamboja berusia 13 tahun dan sembilan orang dewasa.
Kesembilan orang dewasa itu termasuk seorang perempuan berusia 66 tahun asal Kenya, negara di mana militan Al Shabab membantai 148 mahasiswa, yang sebagian besar ditarget karena agama yang mereka anut.
Sehari sebelumnya, dalam misa Jum’at Agung, Paus Fransiskus mengecam masyarakat internasional yang “diam seribu bahasa” di tengah memuncaknya serangan-serangan yang menarget warga Kristen di beberapa bagian Afrika dan Timur Tengah.