Tautan-tautan Akses

Paus Fransiskus Kenang Perjalanannya di Peringatan 10 Tahun sebagai Paus


Pau Fransiskus menghadiri pertemuan umum mingguan dengan sejumlah umat di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada 8 Maret 2023. (Foto: Reuters/Guglielmo Mangiapane)
Pau Fransiskus menghadiri pertemuan umum mingguan dengan sejumlah umat di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada 8 Maret 2023. (Foto: Reuters/Guglielmo Mangiapane)

Paus Fransiskus merayakan tahun ke-10 sejak ia terpilih sebagai Paus pada Senin (13/3). Periode kepemimpinannya jauh melampaui “dua atau tiga” tahun yang pernah dia bayangkan untuk masa kepausannya. Kini, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia akan segera menanggalkan jabatannya itu.

Sebaliknya, dengan agenda yang penuh akan rencana ke depan dan tidak lagi dibebani oleh bayang-bayang Paus Benediktus XVI, Paus Fransiskus, 86, tidak lagi berbicara soal pensiun dan baru-baru ini menggambarkan kepausan sebagai tugas seumur hidup.

Paus Fransiskus, yang merupakan paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Latin, telah membuat sejumlah pencapaian dan dapat memberikan dampak yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang. Namun satu dekade yang lalu, pastor Yesuit asal Argentina itu begitu yakin dia tidak akan terpilih sebagai paus sehingga dia hampir melewatkan pemungutan suara terakhir di Kapel Sistina.

Dalam wawancara terbaru dengan Associated Press, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia bisa menjadi seorang Paus.

Berbicara tentang kenangan pemilihannya, dia menceritakan bagaimana dia tiba di Vatikan dengan sebuah koper kecil. “Saya datang ke sini dengan sadar saya akan kembali (pulang),” katanya.

Selama jeda pemungutan suara pada 13 Maret 2013, dia, dan Kardinal Gianfranco Ravasi sedang berjalan-jalan di ruang lukisan dinding di luar kapel dan begitu larut dalam percakapan tentang Kitab Ayub sehingga mereka tidak menyadari sesi telah dilanjutkan.

“Pemimpin upacara keluar dan mengatakan, ‘Kamu mau masuk atau tidak?’” kenangnya. “Saya kemudian menyadari bahwa itu adalah penolakan bawah sadar saya untuk masuk.”

Dia terpilih sebagai paus ke-266 pada pemungutan suara berikutnya dan mengambil nama Fransiskus.

Pada malam hari tanggal 13 Maret 2013, segera setelah pemilihannya, Paus Fransiskus tampak tersenyum di balkon Basilika Santo Petrus untuk pertama kalinya berbicara kepada umat yang bersorak sorai dalam bahasa Italia hanya dengan mengatakan, “selamat malam.”

“Saya merasakannya dengan kedamaian, ketenangan yang sangat luar biasa. Dengan kata lain, ada ketidaksadaran yang sehat yang Tuhan berikan kepada kita pada saat-saat sulit,” katanya tentang momen bersejarah dan emosional dalam hidupnya tersebut. [lt/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG