Tautan-tautan Akses

Kunjungi Thailand, Paus Desak Upaya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak-anak


Paus Fransiskus berjalan dengan sepupunya Ana Rosa Sivori setibanya di Terminal Udara Militer Bandara Don Muang, di Bangkok, Thailand, Rabu, 20 November 2019. (Foto AP / Gregorio Borgia)
Paus Fransiskus berjalan dengan sepupunya Ana Rosa Sivori setibanya di Terminal Udara Militer Bandara Don Muang, di Bangkok, Thailand, Rabu, 20 November 2019. (Foto AP / Gregorio Borgia)

Paus Fransiskus tiba di Thailand, Rabu (11/20), untuk kunjungan tiga hari di negara yang mayoritas penduduknya menganjut ajaran Budha.

Paus Fransiskus mendesak upaya lebih banyak untuk memerangi tindak merendahkan terhadap perempuan dan anak-anak yang dipaksa menjadi pelacur, sewaktu Paus memulai kunjungan ketatnya ke Thailand hari Kamis, di mana perdagangan manusia dan kemiskinan mendukung industri pariwisata seks.

Paus disambut hangat oleh saudara sekaligus teman masa kecilnya yang kini berusia 77 tahun, Suster Ana Rosa Sivori, ketika ia turun dari pesawat di Bandara Internasional Don Mueang di Bangkok.

Fransiskus adalah Paus pertama yang berkunjung ke Thailand sejak Paus Yohanes Paulus II pada 1984. Kunjungannya kali ini bertepatan dengan peringatan 350 tahun kedatangan pertama misionaris Katolik di Thailand, yang dulunya dikenal sebagai Siam. Penganut Katolik di Thailand terbilang sangat kecil dibanding jumlah penduduknya yang mencapai sekitar 69 juta orang.

Paus Fransiskus melambai kepada kerumunan massa yang menyambutnya ketika berkunjung ke Rumah Sakit St. Louis di Bangkok, Thailand, Kamis (21/11).
Paus Fransiskus melambai kepada kerumunan massa yang menyambutnya ketika berkunjung ke Rumah Sakit St. Louis di Bangkok, Thailand, Kamis (21/11).

Dalam misa terbuka di Stadion Olahraga Nasional Bangkok, Paus mengecam momok yang menimpa kaum termiskin di kawasan itu. Paus mendesak warga Thailand untuk tidak mengabaikan perempuan dan anak-anak yang diperdagangkan untuk seks atau migran yang diperbudak dan dipaksa bekerja sebagai nelayan dan pengemis.

"Mereka semua adalah bagian dari keluarga kita," katanya kepada sekitar 60.000 orang di stadion dalam ibadah malam. "Mereka adalah ibu kita, saudara dan saudari kita."

PBB menganggap Thailand sebuah tempat utama perdagangan manusia, juga sebagai sumber dan perdagangan pekerja murah dan pekerja seks di dalam atau di luar negeri. PBB mengatakan, pariwisata seks adalah faktor yang memicu lebih banyak korban yang kadang-kadang dipaksa atau tertipu masuk perangkap perdagangan seksual.

Khotbah Paus Fransiskus yang kedua kalinya dalam satu hari itu ditujukan pada penderitaan para perempuan dan anak-anak yang dipaksa masuk ke dalam perdagangan seks.

Sebelumnya dalam pidato pertama yang disampaikan di kantor-kantor pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, Paus memuji upaya-upaya pemerintah Thailand untuk memerangi perdagangan manusia.

Departemen Luar Negeri AS menyalahkan Thailand karena gagal menindak sepenuhnya pelaku perdagangan manusia yang menjerumuskan gadis-gadis muda Thailand ke dalam pornografi, dan mengeksploitasi mereka termasuk melalui jeratan hutang para pekerja migran di pengolahan perikanan komersial.

PM Prayuth tidak merujuk masalah itu dalam keterangannya kepada Fransiskus, meskipun dia menegaskan bahwa Thailand telah bertindak dalam mempromosikan HAM.

"Kami berupaya memperkuat institusi keluarga dan memastikan kesempatan yang sama bagi semua kelompok dalam masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak," katanya kepada Fransiskus setelah pertemuan singkat pribadi.

Fransiskus yang melawan perdagangan manusia sebagai salah satu agenda kepausannya, menyebutnya kejahatan terhadap kemanusiaan. Di bawah kepemimpinannya, Vatikan telah mengadakan beberapa konferensi untuk memberantas perdagangan manusia yang membebaskan perempuan dari prostitusi paksa. Dalam masa kepausannya, jaringan internasional para biarawati, Talitha Kumar, menjadi lebih menonjol setelah puluhan tahun berupaya menyelamatkan perempuan dari para pedagang manusia.

Setelah menyelenggarakan misa lain di sebuah katedral Bangkok, Paus Fransiskus akan terbang ke Jepang dan mengunjungi kota Hiroshima dan kota Nagasaki, yang pernah mengalami kehancuran akibat bom nuklir yang dijatuhkan pesawat-pesawat perang AS pada akhir Perang Dunia Ke-2 tahun 1945. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG