Tautan-tautan Akses

Pasukan Suriah Tembaki Pengunjuk Rasa, 75 Tewas


Demonstran anti pemerintah membawa bendera Suriah dalam protes di Zabadani, dekat Damascus (22/4).
Demonstran anti pemerintah membawa bendera Suriah dalam protes di Zabadani, dekat Damascus (22/4).

Jumlah korban menjadikan hari Jumat (22/4) sebagai hari paling banyak menelan korban jiwa sejak aksi-aksi protes dimulai bulan Maret lalu.

Kelompok dan aktivis HAM mengungkapkan setidaknya 75 orang tewas di Suriah hari Jumat, setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah demonstran anti-pemerintah yang melakukan aksi demonstrasi di seluruh negara itu.

Jumlah itu akan menjadikan hari Jumat (22/4) sebagai hari paling banyak menelan korban jiwa sejak aksi-aksi protes di Suriah dimulai bulan Maret.

Saksi mata dan aktivis mengatakan puluhan orang tewas setelah pasukan keamanan menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah demonstran, yang turun ke jalan-jalan seusai sholat Jumat dan menuntut Presiden Bashar al Assad segera mundur.

Korban tewas itu termasuk dari kawasan Daraa, Suriah selatan; kota Homs, Suriah tengah; dan berbagai komunitas dekat ibukota, Damaskus.

Amerika hari Jumat mendesak pemerintah Suriah agar "berhenti dan tidak" menggunakan kekerasan. Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Amerika menyerukan Suriah agar menindaklanjuti "reformasi yang dijanjikan."

Demonstrasi menentang pemerintah Presiden Bashar al-Assad hari Jumat dilakukan sehari setelah presiden menandatangani dekrit yang mengakhiri undang-undang darurat yang telah diterapkan hampir 50 tahun. Dekrit itu bagian dari upayanya mengakhiri demonstrasi anti-pemerintah.

Pihak berwenang Suriah belum mengukuhkan jumlah korban tewas. Kantor berita pemerintah, SANA, mengatakan polisi dan pasukan keamanan menanggapi dengan gas air mata dan meriam air hari Jumat setelah terjadi baku hantam antara demonstran dan warga.

XS
SM
MD
LG