Tautan-tautan Akses

Pasukan Militer Bersama G5 Sahel akan Tangani Terorisme


Helikopter Tigre misi Barkhane Perancis di Mali tengah, dipandang sebagai pasukan anti-jihad G5 Sahel yang mulai beroperasi 1 November 2017.
Helikopter Tigre misi Barkhane Perancis di Mali tengah, dipandang sebagai pasukan anti-jihad G5 Sahel yang mulai beroperasi 1 November 2017.

Penyergapan yang menewaskan empat tentara Pasukan Khusus Amerika di Niger baru-baru ini menarik perhatian mengenai situasi keamanan yang memburuk di beberapa bagian wilayah Sahel di Sub-Sahara Afrika.

Niger adalah bagian dari kelompok lima negara Sahel yang sedang berusaha membentuk kekuatan militer bersama untuk mengatasi ancaman terorisme di wilayah tersebut. Menteri pertahanan dan luar negeri Niger dalam sebuah kunjungan ke Amerika minggu ini menekankan kembali bahaya yang mereka hadapi setiap hari.

Menteri Luar Negeri Malindi Abdoulaye Diop, berbicara mengenai penyergapan hari Selasa terhadap anggota parlemen dan ketua pengadilan tinggi di Mali. Diop mengatakan "ia melakukan perjalanan di wilayah Tenekou ... Mopti. Mobil dan konvoi-nya diserang. Pengemudinya meninggal demikian pula lima tentara yang datang untuk menyelamatkan mereka. "

Diop mengatakan jenis serangan ini menjadi biasa. "Jika kita tidak bekerja sama secara kolektif untuk memberikan tanggapan seperti yang dilakukan di wilayah Boko Haram di cekungan Danau Chad, masalah ini mungkin tidak terkendali dan berdampak langsung pada perdamaian internasional."

Oleh karena itu, Diop mengatakan kepada VOA, "sangat mendesak untuk mengerahkan pasukan gabungan G5 Sahel dengan misi untuk memerangi terorisme dan kejahatan internasional terorganisir namun juga perlu bekerja secara kolektif untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada G5 Sahel."

Kelompok ini dibentuk oleh Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania dan Niger dan memiliki basis komando di Sevare, Mali tengah. Rencananya adalah berkoordinasi dengan Misi Penjaga Perdamaian PBB di Mali (MINUSMA) yang dibentuk tahun 2013, dan Operasi Pemberantasan Anti-Pemberontak Perancis.

Menteri Luar Negeri Burkina Faso Alpha Barry mengatakan bahwa pekerjaan kelompok G5 Sahel akan melengkapi apa yang sudah ada di wilayah ini. [my]

XS
SM
MD
LG