Tautan-tautan Akses

Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 7 Orang


Seorang petugas medis berjalan ke arah ambulans dekat ruang isolasi di Rumah Sakit Sulianti Saroso, di Jakarta, 6 Maret 2020. (Foto: Reuters)
Seorang petugas medis berjalan ke arah ambulans dekat ruang isolasi di Rumah Sakit Sulianti Saroso, di Jakarta, 6 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Pasien yang terdeteksi positif virus corona pada Rabu (11/3) sore, bertambah tujuh orang. Dilaporkan semua kasus ini berasal dari imported case.

Jumlah pasien yang terjangkit virus corona bertambah tujuh orang, sehingga sampai saat ini sudah ada 34 orang yang di Indonesia yang positif virus corona.

Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Dr Achmad Yurianto, menjelaskan kasus dengan pasien nomor 28 adalah laki-laki berusia 37 tahun dengan kondisi sakit ringan sedang.

Lalu pasien nomor 29 adalah laki-laki berusia 51 tahun dengan keadaan sakit sedang. Untuk pasien dengan nomor 30 adalah seorang laki-laki berusia 84 tahun dengan keadaan sakit sedang.

Selanjutnya, pasien nomor 31 adalah perempuan berusia 48 tahun dengan kondisi sakit ringan sedang.

Pasien dengan nomor 32 adalah laki-laki, 45 tahun dengan kondisi sakit ringan sedang.

Dan untuk pasien dengan nomor 33 adalah laki-laki, dengan usia 29 tahun dengan kondisi sakit ringan sedang.

Lalu untuk kasus dengan pasien nomor 34 merupakan laki-laki, 42 tahun dengan keadaan sakit ringan sedang.

Jubir Penanganan Virus Korona Dr Achmad Yurianto. (Foto: VOA/Ghita)
Jubir Penanganan Virus Korona Dr Achmad Yurianto. (Foto: VOA/Ghita)

“Jadi hari ini ada penambahan tujuh pasien baru positif virus corona. Semuanya adalah imported cases (seseorang yang terinfeksi virus corona di luar negeri) dan semuanya WNI,” ujar Yuri.

Mengingat banyaknya imported case, Yuri mengatakan bahwa thermal scanner di bandara tidak bisa mendeteksi semua pasien yang memang sudah positif virus corona. Bisa jadi, kata Yuri, pasien tersebut ketika masuk ke Indonesia sedang mengalami masa inkubasi, atau sedang meminum obat penurun panas, sehingga panasnya turun.

Oleh karena itu, semua orang yang masuk ke Indonesia diberikan kartu health alert di bandara yang bisa diserahkan ke RS rujukan apabila mendapati dirinya mempunyai gejala virus corona.

“Beberapa waktu yang lalu sudah saya katakan bahwa dengan kondisi sebagian besar sakit ringan sedang, maka dia masuk dalam kondisi tidak panas terlalu tinggi dan tidak akan terdeteksi oleh thermal scan. Ini semuanya terdeteksi dengan health alert card. Karena dia merasa dari luar negeri dan berasal dari daerah yang infeksinya cukup tinggi, dan dia menerima health alert card, maka pada saat dia merasakan tidak enak dia mendatangi beberapa RS dan kemudian menunjukkan kartu itu. Itu menjadi upaya deteksi kita,” jelas Yuri.

Sementara itu terkait pelacakan untuk kasus dengan nomor 27 yang merupakan penularan lokal, pihaknya mengaku masih belum menemukan dengan jelas dari mana pasien tersebut terjangkit virus corona tersebut.

“Nanti Dinkes setempat akan merujuk dia kalau memang dicurigai kuat memiliki kontak dekat dengan dia untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara masih belum kita temukan bahwa mereka kontak dengan kasus positif yang teridentifikasi sebelumnya. Tapi contact tracing masih akan terus dilaksanakan,” kata Yuri.

Meski pada Rabu ini (11/3) ada penambahan pasien positif virus corona, Yuri mengatakan sore hari itu sudah ada satu pasien yang dipulangkan ke rumahnya. Yang bersangkutan sudah dinyatakan negatif dari virus corona setelah dilakukan dua kali pemeriksaan.

Pasien tersebut adalah pasien 14 yang merupakan imported cases. Sedangkan pasien 06 yang merupakan ABK "Diamond Princess" sebenarnya sudah diperbolehkan untuk pulang, namun hingga berita ini diturunkan, masih dalam persiapan untuk pulang ke rumahnya.

“Sementara tadi RSPI Sulianti Saroso sudah memulangkan kasus yang dirawat yang sudah pemeriksaan dua kali negatif, jadi sudah dizjinkan pulang,” ujar Yuri. [gi/uh]

XS
SM
MD
LG