Tautan-tautan Akses

Pasca Kekerasan, Palestina Laporkan Gencatan Senjata di Gaza


Sebuah ledakan dari serangan udara Israel terlihat dari gedung keamanan Hamas di Kota Gaza, 25 Maret 2019.
Sebuah ledakan dari serangan udara Israel terlihat dari gedung keamanan Hamas di Kota Gaza, 25 Maret 2019.

Pejabat-pejabat Palestina mengatakan Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata yang dimediasi Mesir, sehari setelah pertempuran dimana Palestina meluncurkan roket ke arah Israel, yang dibalas Israel dengan serangan udara ke Gaza.

Stasiun televisi Hamas juga melaporkan perkembangan gencatan senjata itu, namun pejabat Israel belum mengomentari klaim tersebut.

Serangan udara Israel Senin sore (15/3) menghantam puluhan target di Jalur Gaza, termasuk kantor pemimpin Hamas.

Para pemimpin Hamas telah bersembunyi sebelum serangan udara itu dan tidak ada indikasi bahwa kepala Hamas Ismail Haniya berada di kantornya ketika diserang.

Belum ada laporan tentang jatuhnya korban jiwa akibat serangan udara yang merupakan balasan atas serangan roket Hamas terhadap sebuah rumah di Israel, yang melukai tujuh orang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berada di Washington DC ketika serangan Hamas itu terjadi. Dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Donald Trump, Netanyahu mengatakan “Israel tidak akan mentolerir hal ini. Saya tidak akan mentolerir hal ini.”

Ditambahkannya, “Israel akan melakukan apapun untuk membela rakyat dan negara kami.”

Seorang petugas kepolisian Israel memeriksa kerusakan sebuah rumah yang dihantam roket di Mishmeret, Israel tengah, 25 Maret 2019
Seorang petugas kepolisian Israel memeriksa kerusakan sebuah rumah yang dihantam roket di Mishmeret, Israel tengah, 25 Maret 2019

Serangan roket ini adalah yang kedua yang diarahkan ke bagian tengah Israel dalam beberapa minggu terakhir, dan telah memicu Netanyahu untuk mempersingkat lawatannya ke Washington DC.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Senin (25/3) mengatakan “ia sangat prihatin dengan perkembangan terbaru” di Jalur Gaza ini. Ia menyebut serangan roket Hamas sebagai “pelanggaran serius dan tidak dapat diterima” dan menyerukan kepada semua pihak “untuk benar-benar menahan diri.”

Aksi kekerasan ini telah menimbulkan kekhawatiran kemungkinan terjadi konflik yang lebih besar dua minggu menjelang pemilu Israel. [em]

XS
SM
MD
LG