Tautan-tautan Akses

Pasar Saham Kembali Jatuh, Banyak Perusahaan Hentikan Produksi


Seorang pialang saham di lantai bursa New York (NYSE) beberapa saat sebelum penutupan lantai bursa di New York, 17 Maret 2020.
Seorang pialang saham di lantai bursa New York (NYSE) beberapa saat sebelum penutupan lantai bursa di New York, 17 Maret 2020.

Pasar-pasar saham di Asia dan Eropa kembali jatuh, dan lebih banyak perusahaan kini menghentikan produksi dan mem-PHK pegawai mereka seiring makin merebaknya wabah virus corona.

CEO BMW Oliver Zipse mengatakan, Rabu (18/3), perusahaan mobil mewah itu menutup operasi pabrik-pabriknya di Eropa dan di Rosslyn, Afrika Selatan, hingga 19 April untuk menyesuaikan produksinya karena menurunnya permintaan sehubungan wabah virus corona.

Dalam pidato yang dipersiapkan sebelumnya untuk konferensi pers tahunan di Munich, Jerman, Zipse mengatakan, BMW tetap berusaha melindungi para pegawainya dan keluarga mereka, serta mempertahankan kapasitas operasionalnya, meski menghadapi dampak wabah virus itu.

“Meski dalam situasi sulit seperti sekarang ini, kami masih tetap yakin bisa bertahan,” kata Zipse.

Sementara itu pasar-pasar saham di Asia dan Eropa kembali jatuh setelah Wall Street sempat sedikit bangkit menyusul janji Presiden AS Donald Trump untuk menghidupkan perekonomian melalui sejumlah stimulus.

Harga-harga saham acuan di Shanghai, Tokyo dan Hong Kong sebetulnya mengalami kenaikan pada awal perdagangan, namun kemudian jatuh pada tengah hari Rabu (18/3). Indeks-indeks saham Eropa turun lebih dari tiga persen. Semakin banyak investor kini menilai AS akan segera atau telah mengalami resesi. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG