Tautan-tautan Akses

Partai yang Berkuasa di Korea Selatan Terpecah


Sejumlah anggota parlemen dari Partai Saenuri yang berkuasa menggelar konferensi pers dan mengumumkan bahwa mereka meninggalkan partai tersebut di Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, 27 Desember 2016. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Sejumlah anggota parlemen dari Partai Saenuri yang berkuasa menggelar konferensi pers dan mengumumkan bahwa mereka meninggalkan partai tersebut di Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, 27 Desember 2016. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Para anggota parlemen itu mendirikan partai baru, yang nama tidak resminya Partai Konservatif Baru untuk Reformasi, yang akan diluncurkan tanggal 24 Januari.

Dua puluh sembilan anggota parlemen telah terpecah dari Partai Saenuri yang berkuasa di Korea Selatan karena skandal korupsi menyangkut Presiden Park Geun-hye yang dimakzulkan.

Para anggota parlemen itu mendirikan partai baru, yang nama tidak resminya Partai Konservatif Baru untuk Reformasi, yang akan diluncurkan tanggal 24 Januari.

Partai baru itu berharap akan memenangkan dukungan pemilih konservatif yang tidak senang dengan partai yang berkuasa sebelum pemilihan presiden berikut. Sebagai bagian usaha itu, partai baru tersebut mungkin akan berusaha meyakinkan Sekjen PBB yang akan habis masa jabatannya, Ban Ki-moon untuk menjadi calon presidennya.

Ban belum mengatakan apakah ia ingin menjadi capres dan, dalam wawancara baru-baru ini dengan VOA, ia menangguhkan keputusannya sampai masa jabatannya sebagai sekjen PBB habis pada akhir tahun ini.

Ban dipandang sebagai kemungkinan calon terkuat bagi konservatif untuk mempertahankan jabatan presiden setelah pemakzulan Park mempersulit politik bagi partainya. Poll baru-baru ini menunjukkan Ban sedikit di atas politisi liberal Moon Jae-in, yang kalah dalam pemilihan presiden kepada Park empat tahun yang lalu.

Para anggota parlemen membentuk partai paru itu sementara para penyelidik memperluas penyelidikan mereka mengenai skandal yang melibatkan Park itu.

Presiden yang di-impeach itu dituduh bersekongkol dengan seorang temannya untuk memeras uang dan bantuan dari perusahaan-perusahaan dan membiarkan teman tersebut memanipulasi urusan pemerintah.

Parlemen yang dikuasai oposisi itu memilih tanggal 8 Desember untuk memakzulkan Park, keputusan yang telah memicu protes oleh jutaan orang dalam beberapa pekan ini. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG