Tautan-tautan Akses

Parlemen Korsel Setujui Pembentukan Tim Penyelidik Independen Insiden Halloween 2022


Orang-orang memberi penghormatan di depan foto korban saat menghadiri acara peringatan insiden Halloween di Seoul pada 29 Oktober 2023. Acara itu memperingati ulang tahun aksi massa yang menewaskan 159 orang di Itaewon setahun sebelumnya. (Foto: AFP)
Orang-orang memberi penghormatan di depan foto korban saat menghadiri acara peringatan insiden Halloween di Seoul pada 29 Oktober 2023. Acara itu memperingati ulang tahun aksi massa yang menewaskan 159 orang di Itaewon setahun sebelumnya. (Foto: AFP)

Parlemen Korea Selatan pada Kamis (2/5) meloloskan undang-undang yang memandatkan penyelidikan independen yang baru terhadap insiden Halloween di Seoul 2022 yang menewaskan 159 orang.

Majelis Nasional, yang terdiri dari satu kamar saja, meloloskan RUU itu dengan suara 256-0. RUU ini akan menjadi undang-undang setelah ditandatangani oleh Presiden Yoon Suk Yeol dan diumumkan oleh pemerintahnya, langkah yang dinilai sebagai formalitas karena ia dan partai yang berkuasa telah menyepakati undang-undang ini.

RUU ini dimaksudkan untuk menyelidiki akar penyebab terjadinya insiden itu, rincian tentang bagaimana aparat berwenang menangani bencana itu, dan siapa yang dinilai bersalah. RUU itu menyerukan pembentukan komite pencari fakta yang beranggotakan sembilan orang dan akan mengkaji secara independen bencana itu selama 15 bulan ke depan.

Lee Jung-min, pemimpin keluarga-keluarga yang berduka dengan insiden itu mengatakan “sangat menyadari bahwa pengesahan RUU hari ini bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah awal yang sebenarnya. Kita semua tahu bahwa mencari tahu penyebab sebenarnya dari tragedi ini tidak akan mudah. Komite investigasi akan dibentuk untuk menemukan akar masalahnya dan saya yakin komite ini akan menyelidiki secara menyeluruh dan menemukan kebenaran.”

Insiden terinjak-injak ini, salah satu bencana terbesar pada masa damai di Korea Selatan, menimbulkan rasa duka mendalam di seluruh negara itu. Para korban yang kebanyakan berusia antara 20-30 tahun sedianya berkumpul di Itaewon, distrik hiburan malam terkenal di Seoul, untuk merayakan Halloween.

Sesudah tragedi itu, kembali muncul kemarahan publik karena pemerintah lagi-lagi dinilai tidak mengabaikan isu keamanan dan peraturan meskipun sebelumnya terjadi insiden tenggelamnya kapal feri Sewol pada tahun 2014, yang menewaskan 304 orang, sebagian besar juga remaja yang sedang berwisata bersama sekolah.

Pada awal tahun 2023, penyelidikan khusus polisi menyimpulkan bahwa pejabat-pejabat kota dan polisi gagal merumuskan langkah pengendalian kerumunan massa yang efektif, meskipun telah mengantisipasi dengan benar jumlah orang yang sangat banyak di Itaewon.

Pada saat itu, para penyelidik mengatakan polisi juga tidak memedulikan panggilan hotline dari para pejalan kaki yang memperingatkan akan membengkaknya jumlah orang di gang di Itaewon itu sebelum lonjakan tersebut berubah menjadi insiden yang menelan banyak korban jiwa.

Lebih dari 20 polisi dan pejabat diadili karena bencana itu, tetapi hanya beberapa pejabat tinggi yang didakwa atau dimintai pertanggungjawaban, sehingga memicu seruan dari keluarga dan anggota-anggota parlemen dari kelompok oposisi untuk melakukan penyelidikan independen.

Presiden Yoon sebelumnya juga menentang penyelidikan baru terhadap bencana itu. [em/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG