Tautan-tautan Akses

Pariwisata Eropa Kembali Terancam Pasca Serangan Berlin


Polisi berpatroli di pasar Natal di Dortmund, Jerman (20/12). (AP/Martin Meissner)
Polisi berpatroli di pasar Natal di Dortmund, Jerman (20/12). (AP/Martin Meissner)

Serangan di Nice, Paris dan Brussels telah menurunkan permintaan perjalanan ke Eropa, terutama dari AS, China dan Jepang.

Serangan truk di pasar Natal di Berlin Senin malam (20/12) adalah pukulan terbaru terhadap industri wisata ERopa, menghantam kota yang telah menarik semakin banyak pengunjung dalam beberapa tahun terakhir.

Truk itu menerjang kerumunan yang menikmati anggur dan makanan di sebuah lokasi wisata populer di bekas Berlin Barat, menewaskan 12 orang dan melukai 48 lainnya dalam serangan yang menurut otoritas Jerman kelihatannya disengaja.

Serangan tersebut mirip dengan serangan maut di kota Nice, Perancis, bulan Juli lalu ketika seorang pria bersenjata mengemudi truk berat ke arah kerumunan yang merayakan Hari Bastille, menewaskan 86 orang dan melukai puluhan lainnya.

"Pasar-pasar Natal adalah atraksi besar di kota-kota Jerman, termasuk Berlin, dan serangan ini tidak diragukan lagi berdampak pada jumlah pengunjung di sisa tahun ini," ujar Wouter Geerts, analis perjalanan di Euromonitor.'

Serangan di Nice dan Paris November tahun lalu, serta di Brussels bulan Maret telah menurunkan permintaan perjalanan ke Eropa, terutama dari AS, China dan Jepang.

ForwardKeys, yang memperkirakan pola perjalanan dengan menganalisis 16 juta reservasi per hari, telah mengatakan bahwa pemesanan dari China ke Eropa telah anjlok 7,7 persen antara pertengahan November 2015 dan pertengahan Oktber 2016.

Hari Selasa, ForwardKeys mengatakan pemesanan-pemesanan ke Berlin telah turun 6,6 persen sejauh ini tahun ini karena kekhawatiran akan keamanan di Eropa. Namun lembaga itu mengatakan pemesanan-pemesanan ke ibukota Jerman telah pulih dalam lebih dari dua bulan lalu, dengan reservasi sampai 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. [hd]

XS
SM
MD
LG