Tautan-tautan Akses

Para Senator Republik Berusaha Yakinkan Sekutu AS di Eropa Pasca Lawatan Trump


Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Kabinet Gedung Putih, Washington D.C., 17 Juli 2018.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Kabinet Gedung Putih, Washington D.C., 17 Juli 2018.

Presiden Donald Trump mengejutkan banyak orang di seluruh dunia dengan penolakannya untuk mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin ketika dia berdiri di sampingnya di Helsinki, Senin (18/7). Hal ini dilakukan setelah kecaman keras Trump terhadap sekutu-sekutu dekat Amerika, termasuk Perdana Menteri Inggris Theresa May, Kanselir Jerman Angela Merkel, Uni Eropa dan NATO.

Sebagian pakar kebijakan luar negeri mengatakan presiden telah menjungkirbalikkan tatanan pasca Perang Dunia II, dan sekarang mendefinisikan kembali siapa kawan dan siapa musuh Amerika sebenarnya. Koresponden Diplomatik VOA, Cindy Saine, melaporkan dari Washington.

Di tengah-tengah berbagai kecaman sebagai efek samping yang tidak diinginkan dari lawatannya ke Eropa, Presiden Donald Trump, Selasa (17/7) membacakan pernyataan yang telah disiapkan dalam upaya nyata untuk memperbaiki kesalahan, dan mengatakan ia telah melakukan pembicaraan yang baik sekali dengan para pemimpin NATO.

Dia mengatakan, “Pers meliputnya secara tidak akurat, mereka mengatakan saya menghina orang. Benar, jika meminta orang untuk membayar apa yang seharusnya mereka bayar adalah menghina, maka mungkin saya telah melakukan penghinaan. Tetapi, saya bisa katakan kepada Anda bahwa ketika saya berpisah dengan mereka, semua orang sangat senang.”

Selasa pagi (17/7), Trump juga menyalahkan media dalam cuitan di Twitter yang menyoroti apa yang disebutnya “pertemuan yang bahkan lebih baik” dengan Putin.

Cuitan itu berbunyi, “Walaupun pertemuan yang saya lakukan dengan NATO sangat baik, dan saya menggalang uang dalam jumlah besar, pertemuan saya dengan Vladimir Putin dari Rusia bahkan lebih baik. Sedihnya, semua itu tidak dilaporkan sebagaimana adanya. Berita palsu semakin menjadi-jadi!”

Dalam lawatan itu, Presiden Trump ditanya oleh jaringan televisi CBS tentang “siapakah musuh terbesar Amerika?”

Dalam wawancara itu, Presiden memberikan jawabannya, “Yah, saya kira kita punya banyak lawan. Saya kira Uni Eropa adalah lawan, yakni apa yang mereka lakukan pada kita dalam perdagangan.”

Tetapi di Washington, pemimpin fraksi Mayoritas Senat Mitch McConnell dan para senator Republik lainnya menanggung beban harus meyakinkan sekutu-sekutu Eropa.

Pemimpin Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell di Gedung Capitol, Washington, 12 Juli 2016. (Foto: dok).
Pemimpin Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell di Gedung Capitol, Washington, 12 Juli 2016. (Foto: dok).

Senator Mitch McConnell menjelaskan, “Bagi saya sendiri, izinkan saya sekadar mengatakan kepada teman-teman kita di Eropa bahwa kita menghargai Perjanjian NATO. Ini adalah aliansi militer paling signifikan dalam sejarah dunia. Kami percaya negara-negara Uni Eropa adalah teman-teman kita dan Rusia bukan.”

Sebagian analis mengatakan sekutu-sekutu Amerika di Eropa diguncang oleh retorika Trump yang kontras terhadap NATO dan Putin.

William Pomeranz dari pusat penelitian kebijakan Wilson Center mengatakan, “Saya khawatir mereka akan beranggapan bahwa jaminan keamanan Amerika tidak sekuat selama ini, dan ini bukan hanya merupakan refleksi dari peristiwa yang terjadi sekarang, tetapi juga dari KTT NATO dan KTT Uni Eropa di mana Trump benar-benar telah mengkritik sekutu-sekutunya, sekali lagi sekutu selama 70 tahun yang telah bahu membahu dengan Amerika Serikat, setelah serangan teror 11 September dan setelah krisis-krisis global besar lainnya.”

Para Senator Republik Berusaha Yakinkan Sekutu-Sekutu Amerika di Eropa Setelah Lawatan Trump
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:20 0:00

Tetapi sebagian pakar lainnya tidak sependapat, dan mengatakan bahwa meskipun ada persepsi yang buruk sekali, dukungan Amerika Serikat untuk NATO tidak berubah.

Reva Goujon, dari Stratfor Global Analysis, salah seorang pakar yang berpendapat demikian. Ia menjelaskan, “Kami melihat Amerika secara bertahap semakin meningkatkan dukungan pertahanannya bagi negara-negara di sisi timur Eropa yang paling rentan terhadap serangan Rusia.”

Tetapi beberapa negara akan mengamati apakah Pentagon akan menarik diri dari latihan gabungan NATO, sebagai tolok ukur apakah tata dunia berubah atau tidak. [lt/uh]

XS
SM
MD
LG