Tautan-tautan Akses

Pada Rapat Umum di Arizona, Trump Kembali Serang Media


President Donald Trump berpidato di Phoenix Convention Center, 22 Agustus 2017. (AP Photo/Alex Brandon)
President Donald Trump berpidato di Phoenix Convention Center, 22 Agustus 2017. (AP Photo/Alex Brandon)

Presiden Donald Trump mengatakan, ia siap mempertaruhkan risiko terjadinya krisis anggaran demi memenuhi janji kampanyenya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

“Seandainya kita terpaksa menghentikan operasi pemerintah pun, kita akan tetap membangun tembok itu,” kata Trump pada rapat umum bergaya kampanye di Phoenix Convention Center. Ia menambahkan, ketika memilihnya November lalu, rakyat Amerika menginginkan pengawasan imigrasi.

Pendanaan tembok itu mengharuskan adanya persetujuan Kongres. Kongres sendiri belum selesai menyusun anggaran untuk tahun fiskal 2018, yang akan dimulai 1 Oktober mendatang. Partai Demokrat di Kongres menolak gagasan membangun tembok itu, dan Trump, Selasa malam (23/8) menuding mereka sebagai pengacau.

Trump juga memanfaatkan pidatonya di rapat umum itu untuk kembali menyerang media. Ia menyamakan wartawan dengan pengkhianat dan menyebut mereka orang-orang jahat yang tidak menyukai Amerika Serikat.

Presiden kembali menyampaikan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang mengecam neo-Nazi dan Ku Klux Klan, menyusul bentrokan fatal 12 Agustus lalu di Charlottesville, Virginia. Namun Trump tidak mengungkapkan pernyataannya yang paling kontroversial, yang menyebutkan ia menyalahakan kedua belah pihak yang bertikai atas insiden itu.

Trump juga menuduh media tidak melaporkan pernyataan-pernyataannya. Kepada para pendukungnya, Trump melempar pertanyaan, “Apakah media melaporkan bahwa saya mengatakan rasisme itu jahat?” Para pendukungnya menjawab, “Tidak.”

Trump mengatakan, ia adalah orang jujur yang ingin mengungkapkan kebenaran.

Dua senator Partai Republik di Arizona, yang sempat berselisih pendapat dengan Trump, tidak hadir dalam rapat umum itu. Trump mengecam John McCain dan Jeff Flake tanpa menyebut nama mereka.

Kehadiran Trump di Arizona mengundang kedatangan puluhan ribu pendukung dan pengecamnya di pusat kota Phoenix. Pasukan keamanan dikerahkan untuk mencegah terjadinya kekerasan. Beberapa menit setelah acara itu berakhir, polisi sempat menembakkan gas air mata dan melemparkan granat kejut ke arah kerumunan pemrotes. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG