Tautan-tautan Akses

Para Periset AS Mengatakan Antiviral Covid-19 Menjanjikan


Sejumlah gedung di kompleks perkantoran perusahaan farmasi Merck di Lansdlae, Pennsylvania, 8 Juli 2002. (Foto: AFP/Arsip)
Sejumlah gedung di kompleks perkantoran perusahaan farmasi Merck di Lansdlae, Pennsylvania, 8 Juli 2002. (Foto: AFP/Arsip)

Perusahaan farmasi besar Merck dan sebuah laboratorium Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (6/3) mengumumkan kemajuan dalam pengembangan sebuah obat oral untuk melawan COVID-19.

Melansir laporan kantor berita AFP, obat antiviral itu dikatakan telah memperlihatkan dampak positif dalam mengurangi jumlah virus dalam tes-tes yang sedang berjalan.

"Berhubung ada kebutuhan terapi antiviral SARS-CoV-2 yang belum terpenuhi, kami sangat antuasis dengan hasil-hasil awal ini," kata Wendy Painter, penanggung jawab obat di Ridgeback Biotherapeutics, dalam pernyataan.

Merck menghentikan upaya pengembangan dua vaksin COVID-19 yang potensial pada akhir Januari, tapi melanjutkan riset atas dua pengobatan melawan penyakit, termasuk Molnupiravir, yang dikembangkan oleh perusahaan AS Ridgeback Bio.

Dalam pertamuan dengan para pakar penyakit menular, Sabtu (6/3), Merck mengatakan obat itu secara signifikan mengurangi virus pada pasien setelah pengobatan lima hari.

Fase 2a dari tes itu dilakukan terhadap 202 pasien rawat jalan yang mengidap COVID-19 dengan gejala. Tidak ada peringatan dalam hal keamanan, dan "dari empat insiden serius yang dilaporkan, tidak ada yang dianggap terkait dengan obat yang dipelajari itu," kata laboratorium tersebut.

Obat influenza seperti Oseltamivir (Tamiflu) dan zanamivir (Relenza) terkadang diberikan untuk flu musiman, tapi riset masih terus berjalan untuk menemukan obat antiviral untuk COVID-19. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG