Presiden dan perdana menteri Portugal menunjukan simpati mereka terhadap kemarahan yang melanda rakyat Portugal menyusul ejekan rasial sejumlah penonton yang ditujukkan kepada seorang pemain sepak bola kulit hitam FC Porto. Karena begitu kesalnya, pemain itu memutuskan berhenti bermain dan ke luar lapangan setelah diolok-olok oleh ejekan yang menyamakan dirinya dengan monyet.
PM Antonio Costa menyebut insiden itu tidak dapat diterima dan mendesak polisi dan pihak berwenang sepakbola mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan hukuman berat kepada mereka yang bertanggung jawab.
Costa juga menulis di akun Twitter-nya, semua tindakan rasial adalah kejahatan dan tidak dapat ditolerir. “Tak seorang pun manusia patut dipermalukan seperti itu,” kata Costa, yang ayahnya berasal dari Mozambik. “Kita tidak boleh berdiam diri.”
Presiden Marcelo Reb elo de Sousa mengatakan, ia secara tegas mengecam perilaku rasial. “Konstitusi Portugal secara jelas mengecam rasialisme, dan setiap bentuk xenophobia dan diskriminasi,” katanya.
Moussa Marega, penyerang asal Mali, terlihat sangat marah sewaktu mendengar suara seperti monyet dikumandangkan sejumlah penonton dan ditujukan terhadap dirinya. Ketika itu, ia baru saja mencetak gol kedua bagi Porto di pertandingan liga Portugal itu, yang sekaligus mengantar timnya ke kemenangan. Sejumlah pemain Porto dan tim lawan membujuknya untuk tidak ke luar lapangan pada menit ke -71, namun Marega bersikeras melakukannya
Insiden itu menyedot perhatian masyarakat di berbagai penjuru Portugal. Saluran televisi dan radio secara khusus mendedikasikan jam tayang mereka untuk membahas insiden itu. [ab/uh]