Tautan-tautan Akses

Para Pejabat Tinggi AS Bicarakan Penghentian Latihan Militer AS-Korsel


Dari kiri: Menlu AS Mike Pompeo, Menhan James Mattis dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton dalam pertemuan di Gedung Putih (foto: dok).
Dari kiri: Menlu AS Mike Pompeo, Menhan James Mattis dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton dalam pertemuan di Gedung Putih (foto: dok).

Para pejabat tinggi Amerika mengadakan pertemuan Jumat (22/6) untuk membicarakan penghentian latihan militer bersama Amerika-Korea Selatan yang telah diadakan selama puluhan tahun. Latihan tersebut telah dibatalkan setelah pertemuan puncak sebelumnya bulan ini antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Pernyataan Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan Jim Mattis, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Joe Dunford dan Penasihat Keamanan Nasional Presiden, John Bolton, membicarakan usaha-usaha untuk melaksanakan hasil pertemuan puncak itu.

Pernyataan dari jurubicara pimpinan Pentagon Dana White mengatakan, latihan yang dihentikan itu mencakup latihan Pengawal Kebebasan Ulchi dan dua latihan Program Pertukaran Marinir Korea yang tadinya dijadwalkan berlangsung dalam 3 bulan mendatang.

Latihan Pengawal Kebebasan yang biasanya diadakan bulan Augustus, mendatangkan 3.000 lagi tentara Amerika dari luar Korea Selatan dan melibatkan 50 ribu tentara Korea Selatan.

Pada pertemuan puncak di Singapura, Trump mengatakan ia akan membatalkan kedua latihan militer itu yang menurutnya menelan biaya yang sangat besar dan provokatif itu sebagai isyarat iktikad baik dan sebagai tanggapan atas komitmen Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi, menghentikan ujicoba nuklir dan misil, dan menutup fasilitas percobaan nuklirnya baru-baru ini.

Korea Utara telah lama menyerukan pengakhiran latihan militer bersama itu yang menurut negara itu “latihan untuk menyerbu Korea Utara.”

Selama ini para pejabat Amerika tidak mau menghentikan latihan bersama itu sebagai imbalan janji Korea Utara untuk membekukan kemampuan nuklir dan misil balistiknya yang dilarang oleh resolusi PBB. Amerika dan Korea Selatan beranggapan latihan itu bersifat pertahanan dan syah menurut hukum internasional. [gp/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG