Tautan-tautan Akses

Para Pedemo Kembali Gelar Unjuk Rasa Besar di Washington D.C.


Para pengunjuk rasa berdemo di tengah hujan badai di depan Lafayette Park, di samping Gedung Putih, Washington D.C., 5 Juni 2020.
Para pengunjuk rasa berdemo di tengah hujan badai di depan Lafayette Park, di samping Gedung Putih, Washington D.C., 5 Juni 2020.

Para pedemo kembali turun ke jalan-jalan di Washington D.C, Sabtu (6/6), untuk melanjutkan unjuk rasa yang telah berlangsung beberapa hari di kota itu dan di seluruh AS terkait kematian seorang pria berkulit hitam saat ditahan oleh seorang polisi berkulit putih.

Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan District of Columbia, Peter Newsham, mengatakan pihak berwenang “mengantisipasi jumlah yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.”

Wali Kota Washington Muriel Bowser mengirim sebuah surat Kamis (4/6) kepada Presiden Donald Trump memintanya untuk “menarik semua kehadiran penegak hukum federal san militer dari Washington, D.C.”

Pemerintahan Trump telah mengerahkan pasukan penegak hukum federal dan Garda Nasional untuk merespons protes-protes di kota itu. Tindakan tersebut memicu kritikan besar-besaran dari para pejabat kota dan para aktivis yang menyebut aksi-aksi para penegak hukum itu meningkatkan ketegangan.

Wali Kota Bowser mengecam para pejabat penegak hukum federal yang berpatroli di jalan-jalan dan mengambil tindakan tanpa memperhatikan “jaringan komando.”

Trump mengatakan, Jumat (5/6), bahwa tentara Garda Nasional “menyelamatkannya (Bowser) dari hal-hal yang mengecewakan.”

Pemerintahan Trump dikecam luas setelah pihak berwenang federal menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran saat unjuk rasa damai pada pekan lalu di luar Gedung Putih. Tindakan itu dilakukan agar Trump bisa berjalan kaki ke sebuah gereja terdekat untuk berfoto sambil memegang Alkitab. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG