Tautan-tautan Akses

Para Migran Menunggu di Kota Perbatasan Meksiko di seberang Tempat Presiden Biden Berkunjung


Tenda-tenda yang digunakan para migran sebagai tempat tinggal tampak berserakan di salah satu area di Matamoros, negara bagian Tamaulipas, Meksiko, yang berbatasan dengan Brownsville, Texas, AS, pada 29 Februari 2024. (Foto: AFP/Abraham Pineda)
Tenda-tenda yang digunakan para migran sebagai tempat tinggal tampak berserakan di salah satu area di Matamoros, negara bagian Tamaulipas, Meksiko, yang berbatasan dengan Brownsville, Texas, AS, pada 29 Februari 2024. (Foto: AFP/Abraham Pineda)

Sebuah kamp tenda migran yang tampak compang-camping masih berada di sebelah sungai Rio Grande di Kota Matamoros, perbatasan Meksiko, di seberang Brownsville, Texas, tempat Presiden Joe Biden berkunjung pada minggu ini untuk membahas isu imigrasi.

Hanya ada sedikit pilihan bagi para migran yang tiba di Matamoros, kata Glady Canas, pendiri kelompok non-pemerintah yang berbasis di Matamoros, Ayudandoles a Triunfar, atau Membantu Mereka Menang.

Gladys Edith Canas Aguilar mengatakan, “Ya, orang-orang terus berdatangan. Beberapa orang yang tiba di Matamoros tidak tahu harus pergi ke mana, ke tempat perlindungan apa, atau ke kamp mana.”

Dia bekerja di perkemahan pada Kamis (29/2) pagi, mendorong para migran untuk tidak menyeberang secara ilegal ke AS.

Para migran mendirikan perkemahan di seberang Brownsville, Texas pada akhir tahun 2022.

Tempat itu pernah menampung 1.500 migran, namun banyak tenda dikosongkan dalam beberapa bulan terakhir karena penghuninya telah menyeberangi sungai atau pindah ke tempat penampungan.

Joseph Elián Gutierrez Castillo, seorang migran asal Nikaragua yang berusia 21 tahun, mengatakan dia telah berada di jalan selama enam bulan. Dia berharap suatu hari nanti bisa membantu ibu dan adik perempuannya.

Jumlah orang yang melintasi perbatasan AS secara ilegal telah meningkat selama bertahun-tahun karena alasan rumit yang mencakup perubahan iklim, perang dan kerusuhan di negara lain, perekonomian, dan kartel yang memandang para migran sebagai sapi perah.

Pendekatan pemerintahan Biden adalah memadukan tindakan keras di perbatasan dengan peningkatan jalur hukum bagi para migran yang dirancang untuk mengarahkan migran untuk datang menggunakan pesawat dengan sponsor, bukan berjalan kaki secara ilegal ke perbatasan.

Namun menunggu janji untuk meminta suaka bisa memakan waktu lama, kata Canas.

Jumlah migran yang melintasi perbatasan AS-Meksiko jauh melebihi kapasitas sistem imigrasi yang belum diperbarui secara substansial selama beberapa dekade. [lt/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG