Tautan-tautan Akses

Panglima Militer AS: Kadet Harus Siap Perang dengan Robot, Drone


Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley saat rapat dengar pendapat di Senat, di Washington DC, 3 Mei 2022. (Foto: Amanda Andrade-Rhoades/Pool via Reuters)
Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley saat rapat dengar pendapat di Senat, di Washington DC, 3 Mei 2022. (Foto: Amanda Andrade-Rhoades/Pool via Reuters)

Pejabat militer Amerika Serikat (AS) tertinggi menantang tentara Amerika generasi berikutnya agar bersiap menghadapi perang di masa depan yang akan berbeda dari perang pada masa kini.

Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS berpidato di hadapan para kadet yang lulus dari Akademi Militer West Point.

Pidatonya menggambarkan sebuah dunia yang suram yang semakin tidak stabil, di mana kekuatan-kekuatan besar bermaksud untuk mengubah tatanan global.

Dia mengatakan kepada para kadet bahwa mereka bertanggung jawab untuk menyiapkan AS menghadapi perang di masa depan.

"Potensi konflik internasional yang signifikan antara kekuatan-kekuatan besar meningkat, bukan berkurang," kata Milley dalam pernyataannya.

"Apapun keunggulan militer yang kita nikmati selama 70 tahun terakhir pupus dengan cepat. Dan AS akan, pada kenyataannya, kita sudah mendapat tantangan di setiap wilayah pertempuran, ruang angkasa, siber, laut, udara, dan tentunya, di darat," imbuhnya.

Menggambarkan kesamaan dengan yang disaksikan oleh para perwira militer di perang Rusia terhadap Ukraina, Milley mengatakan perang di masa depan akan sangat kompleks dengan musuh yang sulit dipahami dan perang di perkotaaan yang memerlukan senjata-senjata jarak jauh dengan akurasi tinggi, dan teknologi maju.

Milley mengatakan militer AS tidak bisa terus berpegang pada konsep-konsep dan persenjataan lama, tetapi harus cepat memodernisasi dan mengembangkan kekuatan dan peralatan yang bisa mencegah, atau jika diperlukan, memenangkan konflik global.

Para perwira yang diwisuda, katanya, harus mengubah cara angkatan bersenjata AS dalam berpikir, berlatih, dan bertempur.

Dia menambahkan sebagai pemimpin militer masa depan, para letnan baru akan bertempur dengan tank-tank, kapal-kapal dan jet tempur robotik. Mereka juga akan mengandalkan kecerdasan buatan, bahan bakar sintetis, manufaktur 3-Dimensi dan rekayasa oleh manusia.

"Generasi Anda yang akan menanggung beban dan memanggul tanggung jawab untuk menjaga perdamaian, menahan dan mencegah pecahnya perang adikuasa," kata Milley. [jm/ft]

XS
SM
MD
LG