Tautan-tautan Akses

Panetta: Berbagai Sanksi Tak Ciutkan Ambisi Nuklir Iran


Menhan Tunisia, Abdelkrim Zbidi (kiri) melakukan pembicaraan dengan Menhan AS Leon Panetta di Tunis (30/7).
Menhan Tunisia, Abdelkrim Zbidi (kiri) melakukan pembicaraan dengan Menhan AS Leon Panetta di Tunis (30/7).

Menhan AS Leon Panetta mengakui bahwa sanksi-sanksi internasional masih belum membuat Iran menanggalkan ambisi nuklirnya.

Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta hari Senin mengakui bahwa sanksi-sanksi berat internasional yang terus bertambah masih belum membuat Iran menanggalkan ambisi nuklirnya. Tetapi ia berpendapat semakin banyak tekanan kelak akan membuat Iran “melakukan apa yang tepat.”

Program nuklir kontroversial Iran, yang menurut Teheran bertujuan damai, adalah sebuah agenda penting dalam lawatan lima hari Menhan Panetta ke Timur Tengah dan Afrika Utara.

Hari Rabu Panetta akan berada di Israel, yang para pemimpinnya mengatakan mereka kini mempertimbangkan serangan militer terhadap Iran guna menghentikannya membuat senjata nuklir.

Pemerintahan Obama ingin Israel memberi waktu lebih banyak bagi berbagai sanksi dan diplomasi untuk mengarahkan Iran agar meninggalkan program nuklirnya, meski Panetta mengulangi sikap Amerika bahwa “semua pilihan” tetap tersedia seandainya tekanan non-militer tidak berhasil.

Berbagai sanksi ini berdampak serius dari segi ekonomi Iran, kata Panetta kepada para wartawan sewaktu berkunjung ke Taman Makam Militer Amerika di Afrika Utara – makam 2.841 tentara Amerika yang tewas dalam konflik Afrika Utara dengan Nazi di Jerman tahun 1942-1943.

Panetta menambahkan bahwa meski dampak sanksi tidak terlalu kelihatan saat ini, tetapi kenyataan bahwa Iran menyatakan siap berunding dengan anggota Dewan Keamanan PBB plus Jerman adalah bukti mereka ingin mencari solusi diplomatik.
XS
SM
MD
LG