Tautan-tautan Akses

Pandemi Ciptakan Miliarder Baru sementara Ketimpangan Global Meningkat


Sejumlah partisipan Forum Ekonomi Dunia terlihat di area kongres yang menjadi tempat berlangsungnya acara tersebut di Davos, Swiss, pada 23 Mei 2022. (Foto: Reuters/Arnd Wiegmann)
Sejumlah partisipan Forum Ekonomi Dunia terlihat di area kongres yang menjadi tempat berlangsungnya acara tersebut di Davos, Swiss, pada 23 Mei 2022. (Foto: Reuters/Arnd Wiegmann)

Sejumlah miliarder dunia berhasil menambah kekayaan mereka sebanyak triliunan dolar sejak awal pandemi virus corona melanda, sementara orang-orang termiskin di dunia kesulitan atas melonjaknya harga-harga dan naiknya utang, demikian laporan yang disampaikan oleh organisasi amal, Oxfam.

Di saat elit bisnis global berkumpul di resor pegunungan Swiss, Davos, untuk Forum Ekonomi Dunia, Oxfam mengatakan, mereka memiliki alasan untuk senang: analisis oleh badan amal itu menunjukkan kekayaan 2.668 miliarder dunia telah naik sebesar $3,78 triliun sejak 2020.

Penulis laporan tersebut menghitung bahwa muncul satu miliarder baru setiap 30 jam, dengan jumlah total mencapai 573 orang selama pandemi berlangsung. Sebaliknya, kata Oxfam, satu juta orang telah jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem setiap 33 jam, dengan jumlah total mencapai 263 juta pada 2022.

“Ini momen luar biasa dalam sejarah,” kata Max Lawson, kepala kebijakan ketimpangan di Oxfam International, kepada VOA. Dia menambahkan bahwa orang super kaya menjadi lebih kaya sebagian besar berkat uang pembayar pajak.

Menurut Oxfam, 10 orang terkaya di dunia kini lebih kaya daripada 40 persen umat manusia yang termiskin, atau sekitar 3,1 miliar orang. Laporan itu mengatakan 20 miliarder terkaya bernilai lebih dari seluruh PDB negara-negara di wilayah sub-Sahara Afrika.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa 49 juta orang terancam kelaparan di 43 negara. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG