Pakistan mengecam "kegagalan" Jerman dalam menjaga konsulatnya di Frankfurt agar tidak diserbu dan dirusak pada Sabtu (20/7) oleh puluhan pengunjuk rasa yang dilaporkan membawa bendera nasional Afghanistan.
Dalam pernyataan pada Minggu (21/7) yang dikeluarkan di Islamabad, Kementerian Luar Negeri Pakistan, tanpa menyebutkan kewarganegaraan para penyerang, menggambarkan mereka sebagai “sekelompok ekstremis” dan mengecam pelanggaran keamanan misi konsuler, dengan mengatakan hal itu membahayakan nyawa stafnya.
“Kami menyampaikan protes keras kami kepada pemerintah Jerman,” kata kementerian itu. Mereka mendesak Jerman untuk mengambil “langkah-langkah segera untuk memenuhi tanggung jawabnya” berdasarkan Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler untuk menjamin keamanan misi dan staf diplomatik Pakistan di negara tersebut.
Video-video yang beredar di media sosial mengenai insiden pada Sabtu itu menunjukkan sejumlah orang memegang bendera nasional Afghanistan dan melompati pagar untuk masuk ke gedung konsulat di Frankfurt, dan salah satu dari mereka menurunkan bendera Pakistan. Para pengunjuk rasa dilaporkan meneriakkan kata-kata yang melecehkan dan melempari fasilitas diplomatik itu dengan batu.
Sumber-sumber diplomatik dan sejumlah saksi mata di kota Jerman tersebut mengonfirmasi keaslian video tersebut kepada VOA, tetapi belum segera diketahui apa yang diprotes oleh massa.
Pemerintah Jerman tidak segera memberikan tanggapan terhadap serangan tersebut maupun kecaman Pakistan.
Otoritas Taliban di Afghanistan juga tidak mengomentari insiden tersebut.
“Kami juga mendesak pihak berwenang Jerman untuk mengambil tindakan segera untuk menangkap dan mengadili mereka yang terlibat dalam insiden kemarin dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan,” kata pernyataan Pakistan.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Pakistan di Berlin juga mengecam serangan konsulat tersebut sebagai “tindakan perusakan yang tercela”. Mereka menulis di platform media sosial X, sebelumnya Twitter, bahwa misi diplomatik tersebut telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Jerman “untuk memastikan situasi seperti itu tidak terjadi lagi dan pelaku kejahatan menghadapi konsekuensi hukum.”
Kedutaan itu mengimbau warga Pakistan di Jerman untuk tetap bersabar dan tenang setelah kejadian tersebut.
Pihak berwenang Jerman semakin mengaitkan para pencari suaka asal Afghanistan di negara tersebut dengan berbagai tindak kriminal. Bulan lalu, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengumumkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan deportasi para pelaku kejahatan ke Afghanistan.
Pengumumannya disampaikan hanya beberapa hari setelah seorang pencari suaka asal Afghanistan berusia 25 tahun dituduh menikam seorang polisi di Manheim.
Jerman berhenti mendeportasi migran ke Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021 karena risiko kematian di negara asal mereka.
“Bagi saya jelas bahwa orang-orang yang berpotensi menjadi ancaman terhadap keamanan Jerman harus segera dideportasi,” kata Menteri Dalam Negeri Faeser pada konferensi pers tanggal 4 Juni.
Dia menekankan bahwa “kepentingan keamanan negaranya jelas lebih berarti daripada kepentingan mereka yang terkena dampak,” dan, “Kami melakukan segalanya yang mungkin dilakukan untuk menemukan cara untuk mendeportasi penjahat dan orang-orang berbahaya” ke Afghanistan dan Suriah. [ab/rd]
Forum