Tautan-tautan Akses

Pakar: Hati-hati Simpulkan Motif Pemboman Marathon-Boston


Dzhokhar Tsarnaev, adalah pelaku pemboman marathon Boston yang masih buron adalah etnik Chechnya (foto: dok).
Dzhokhar Tsarnaev, adalah pelaku pemboman marathon Boston yang masih buron adalah etnik Chechnya (foto: dok).

Dua kakak-beradik yang diduga meledakkan dua bom di maraton Boston adalah etnik Chechnya, namun motif pemboman yang mereka lakukan masih misteri.

Dua kakak-beradik yang diduga meledakkan dua bom di maraton Boston, Tamerlan Tsarnaev dan adiknya Dzhokhar Tsarnaev, adalah etnik Chechnya.

Chechnya, yang terletak di wilayah Kaukasus utara, telah menjadi “duri dalam daging” bagi Rusia selama berabad-abad. Para Tsar Pertama, kemudian para pemimpin Soviet dan presiden Rusia berjuang untuk mengatasi gerakan kemerdekaan di sana. Sekarang Chechnya berada di bawah kekuasaan tangan besi seorang pemimpin pro-Rusia, Ramzan Kadyrov.

Charles King, seorang pakar Kaukasus di lembaga riset Wilson Center mengatakan, "Kaukasus Utara selama 20 tahun terakhir, dan mungkin ada orang yang mengatakan bahkan selama 200 tahun terakhir, memang merupakan tempat yang agak keras di mana gerakan separatis relatif telah menjadi umum. Chechnya dulunya adalah wilayah Federasi Rusia yang oleh pihak berwenang Rusia beberapa waktu lalu digambarkan sebagai ancaman tunggal terbesar bagi keamanan negara Rusia."

Selama lebih dari satu dekade, militan Chechnya terlibat dalam apa yang oleh banyak pakar dianggap sebagai tindakan teroris: meledakkan pesawat terbang, mengebom sarana angkutan umum metro Moskow, menyerang dan menguasai sebuah gedung teater di ibukota Rusia dan sebuah sekolah di Ossetia Utara.

Tetapi para analis - termasuk Charles King – memperingatkan agar orang tidak langsung menarik kesimpulan tentang pemboman di Boston itu, yang diduga dilakukan oleh Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, dua pria bersaudara yang beretnik Chechnya dan datang ke Amerika sekitar delapan tahun yang lalu.

King mengatakan, "Kami tidak memusatkan perhatian pada latar belakang etnis tertentu dari pelaku."

"Sedikit banyak ada sisi lain yang lebih menakutkan –dilihat dari segi gerakan yang bersifat domestik daripada internasional."

Robert Legvold dari Universitas Columbia mengatakan tidak ada bukti adanya konspirasi internasional.

"Tidak ada laporan bahwa kakak-beradik yang lebih tua pernah mengikuti sejenis pelatihan di Pakistan atau tempat-tempat yang telah dikunjungi oleh orang-orang Amerika yang telah terlibat dengan al-Qaida atau kelompok-kelompok terkait. Tentu saja berasumsi bahwa Chechnya atau orang lain di Chechnya punya hubungannya dengan kedua orang ini bagi saya tampaknya benar-benar di luar konteks,” ujar Robert.

Legvold memperingatkan tentang laporan-laporan media Amerika mengenai kedua tersangka pembom itu.

Para pakar mengatakan dalam ketegangan yang semakin meningkat sekarang, kepala dingin harus menang (André de Nesnera/VOA).
XS
SM
MD
LG