Para pakar penghancuran bangunan sudah selesai mengebor lubang dan mulai memasang bahan peledak pada Minggu (4/7) sambil bersiap-siap untuk merobohkan sisa kondominium yang masih berdiri di Florida Selatan.
Keputusan untuk merobohkan seluruh bangunan itu diambil karena mengkhawatirkan struktur yang tidak stabil dan bisa ambruk akibat angin kencang yang dibawa badai tropis yang akan menghantam wilayah itu.
Struktur yang tersisa itu akan diledakkan antara pukul 22.00 pada Minggu (4/7) dan pukul 03.00 pada Senin (5/7). Hal itu dipaparkan oleh Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Miami-Dade, Raide Jadallah, kepada para keluarga korban.
Jadallah mengatakan, seperti dikutip Associated Press, bahwa Sekitar 200 petugas penyelamat akan memulai kembali upaya mencari penyintas dan korban setelah dinyatakan aman. Para pejabat memperkirakan waktunya antara 15 menit sampai satu jam setelah ledakan.
"Merobohkan bangunan ini secara terkendali, penting untuk memperluas upaya pencarian dan penyelamatan," kata Wali Kota Miami-Dade County Daniella Levine Cava dalam konferensi pers, Minggu (4/7).
Para pejabat menangguhkan operasi pencarian korban pada Sabtu (3/7). Bangunan 12 lantai itu roboh sebagian pada 24 Juni tengah malam.
Jumlah korban tewas masih di angka 24, dan 121 orang masih belum ditemukan. Belum ada satupun korban yang ditemukan dalam keadaan selamat. [vm/ft]
