Tautan-tautan Akses

Pabrik Garmen Terendam Banjir, Sedikitnya 28 Pekerja Tewas


Para petugas layanan gawat darurat menandu seorang pria dari lokasi pabrik tekstil ilegal yang terletak di bawah tanah dan terendam banjir setelah hujan lebat di Kota Tangiers, Maroko, Senin, 8 Februari 2021. (Foto: AFP)
Para petugas layanan gawat darurat menandu seorang pria dari lokasi pabrik tekstil ilegal yang terletak di bawah tanah dan terendam banjir setelah hujan lebat di Kota Tangiers, Maroko, Senin, 8 Februari 2021. (Foto: AFP)

Stasiun televisi pemerintah Maroko, megutip seorang petugas medis, melaporkan hujan lebat yang membanjiri sebuah pabrik garmen ilegal di Kota Tangier, Maroko, Senin (8/2), menewaskan sedikitnya 28 pekerja.

Jumlah ini lebih besar dibanding laporan kantor berita Maroko, MAP, sebelumnya.

Pihak berwenang mengatakan tim pemadam kebakaran dan pekerja darurat menyelamatkan 10 orang dari pabrik yang terletak di ruang bawah tanah sebuah rumah pemukiman mewah.

Tim peyelamat mencari pekerja lain yang diperkirakan terperangkap dalam banjir bandang itu.

Jumlah pekerja sesungguhnya juga belum ketahui. Penyelidikan masih terus dilakukan. Untuk memenuhi tuntutan internasional yang terus meningkat, sejumlah pabrik di Maroko -- terutama di Casablanca dan Tangier – bergantung pada pabrik-pabrik ilegal untuk mempercepat produksi dan memenuhi tenggat. Pabrik-pabrik itu membagi kontrak itu pada unit-unit ilegal agar dapat bersaing dengan produk China dan Turki yang lebih murah.

Pabrik-pabrik ilegal semacam ini terutama terletak di kawasan pemukiman dan sekitar 40 orang kerap bekerja di sana, sebagian bahkan anak-anak di bawah umur.

Jam kerja yang panjang dan upah yang murah menandai pekerjaan ilegal, yang umumnya dilakukan di bawah kondisi kerja yang tidak aman, tanpa pemadam kebakaran, tanpa pintu keluar darurat dan tanpa pipa ledeng yang terdapat di dalam ruangan. [em/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG