Tautan-tautan Akses

Organisasi HAM Tolak Rencana Pemerintah Korsel Terkait Bar dan Klab Malam


Para pemilik fasilitas berisiko tinggi virus corona di Korea Selatan, diwajibkan meminta pelanggan mereka mengunduh kode digital (QR code) fasilitas itu dengan ponsel sebelum diizinkan masuk. (Foto: ilustrasi). 
Para pemilik fasilitas berisiko tinggi virus corona di Korea Selatan, diwajibkan meminta pelanggan mereka mengunduh kode digital (QR code) fasilitas itu dengan ponsel sebelum diizinkan masuk. (Foto: ilustrasi). 

Sejumlah organisasi HAM di Korea Selatan bereaksi keras terhadap rencana pemerintah yang akan mengharuskan para pemilik fasilitas berisiko tinggi virus corona seperti bar, kelab malam, pusat kebugaran, kedai karaoke dan gedung konser, meminta pelanggan mengunduh kode digital (QR code) fasilitas itu dengan ponsel sebelum diizinkan masuk.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Selasa (26/5), mereka mengatakan, kebijakan itu, yang menurut pemerintah ditujukan untuk mempermudah pelacakan seandainya penularan terjadi, terlalu berlebihan dan melanggar privasi.

Jinbo Net, organisasi pengawas hak privasi, mengatakan, pendekatan berbasis teknologi yang dikembangkan pemerintah untuk mengatasi wabah virus corona telah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Organisasi itu menilai, peraturan yang akan ditetapkan mulai Juni tersebut akan meningkatkan kewenangan pemerintah untuk melakukan pengawasan warganya.

Sementara itu, Korea Selatan Selasa, melaporkan 19 kasus baru. Kebanyakan kasus baru itu terkait dengan kegiatan di kelab-kelab malam dan tempat-tempat hiburan lainnya di Seoul.

Kasus-kasus baru itu membangkitkan kekhawatiran banyak pihak mengingat mulai Rabu (27/5), sekitar 2,4 juta pelajar akan kembali ke sekolah mereka masing-masing.

Mulai Selasa (26/5), transportasi publik dan taksi kembali beroperasi dalam skala nasional. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG