Tautan-tautan Akses

Organisasi Amal Terkait Teroris Coba Alihkan Suplai Bantuan ke Kashmir yang Dikuasai India


Rombongan dokter, aktivis, dan obat-obatan dari organisasi amal Falah e Insaniat melewati Chakothi dengan Garis Kontrol Selasa (2/8).
Rombongan dokter, aktivis, dan obat-obatan dari organisasi amal Falah e Insaniat melewati Chakothi dengan Garis Kontrol Selasa (2/8).

Ratusan aktivis sebuah organisasi amal Islamis yang dinyatakan AS sebagai organisasi teroris melakukan aksi duduk, Rabu (3/8), dekat Garis Kontrol (LOC) yang memisahkan wilayah Kashmir yang dikuasai India dan Pakistan.

Mereka menuntut Palang Merah dan PBB membawa 20 truk yang berisi penuh suplai bantuan dan 12 ambulans ke wilayah India. Para aktivis dari Falah e Insaniat Foundation (FIF) ini berusaha menerobos LOC dengan konvoi mereka namun dihentikan di kota perbatasan Chakoti oleh pihak berwenang Pakistan.

Ghulamullah Azad, yang mengepalai aktivitas FIF di Muzaffarabad, ibukota bagian Kashmir yang dikuasai Pakistan mengatakan, pihak berwenang memerintahkan mereka untuk menunggu sampai mendapat izin dari pihak India.

Kashmir, yang disengketakan dua negara di Asia Selatan itu, telah menjadi sumber setidaknya tiga perang antara kedua negara tersebut. Sejumlah warga Kashmir sendiri sebetulnya ingin terbebas dari kedua negara yang bersaingan dan memiliki senjata nuklir itu.

Di wilayah Kashmir yang dikuasai India, gelombang kekerasan terjadi sejak pasukan keamanan menewaskan seorang komandan militan populer bulan lalu. Bentrokan antara para pemuda yang melakukan aksi lempar batu dan pasukan keamanan telah menewaskan puluhan orang. Pemerintah India telah memberlakukan jam malam, serta pembatasan bergerak dan berkumpul di wilayah itu.

FIF memiliki hubungan erat dengan Lashkar e Taiba, sebuah kelompok di Pakistan yang bertanggungjawab atas serangkaian serangan terhadap kota pelabuhan Mumbai pada 2008 yang menewaskan 166 orang, termasuk beberapa orang asing. Lashkar e Taiba telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh AS dan PBB, dan dilarang oleh Pakistan. [ab/as]

XS
SM
MD
LG