Tautan-tautan Akses

Orangutan Borneo Menjalani Swab Test COVID


Orangutan yang tadinya dijadwalkan akan dilepasliarkan, terpaksa “ditahan” tanpa kepastian kapan akan dibiarkan bebas berkeliaran di hutan akibat pandemi Covid-19. (Foto: BOS (Borneo Orang Utan Survival))
Orangutan yang tadinya dijadwalkan akan dilepasliarkan, terpaksa “ditahan” tanpa kepastian kapan akan dibiarkan bebas berkeliaran di hutan akibat pandemi Covid-19. (Foto: BOS (Borneo Orang Utan Survival))

Dilengkapi dengan pakaian pelindung hazmat, beberapa dokter hewan tampak sibuk menjalani tugas mereka untuk melaksanakan tes usap (swab test) pada puluhan orangutan di Sabah, Malaysia, dalam sebuah pemeriksaan pada Selasa (7/9) minggu lalu.

Tes tersebut dilakukan pada 30 orangutan untuk mengetahui apakah sekelompok satwa, yang tergolong pada kelompok hewan yang terancam punah, terjangkit oleh virus corona. Petugas yang berwenang telah mengumumkan bahwa seluruh tes menunjukkan hasil negatif.

Tiga puluh orangutan yang di tes pada minggu lalu itu merupakan kelompok kera pertama yang menjalani tes COVID-19 di Malaysia. Tes tersebut dilakukan karena petugas pusat rehabilitasi dan margasatwa tempat sekelompok orangutan tersebut tinggal positif terinfeksi oleh COVID-19.

“Melakukan tes COVID-19 merupakan upaya penting bagi kami untuk melewati pandemi ini dan hal ini juga sama pentingnya bagi populasi orangutan,” kata Sen Nathan, asisten direktur dari Badan Margasatwa Sabah.

“Penyakit ini terbukti sangat berbahaya bagi kesehatan (para orangutan) dan dapat menghambat (progres) dari program rehabilitasi mereka.”

Petugas mengatakan para dokter hewan akan terus memantau kondisi sekelompok orangutan tersebut dan melakukan tes COVID-19 secara berkala.

Dalam beberapa kesempatan, COVID-19 terbukti telah berhasil menginfeksi hewan-hewan. Pada akhir pekan lalu, salah satu kebun binatang di Atlanta, Amerika Serikat, mengumumkan bahwa gorila di tempat mereka terjangkit oleh virus tersebut. Kucing-kucing peliharaan, anjing-anjing dan setidaknya satu musang juga telah terinfeksi oleh virus COVID-19.

Orangutan Kalimantan jantan berusia 25 tahun yang terluka karena sayatan senjata tajam saat mendapatkan perawatan medis dari tim dokter BKSDA Kalteng. (Courtesy: BKSDA Kalteng).
Orangutan Kalimantan jantan berusia 25 tahun yang terluka karena sayatan senjata tajam saat mendapatkan perawatan medis dari tim dokter BKSDA Kalteng. (Courtesy: BKSDA Kalteng).

Malaysia sendiri sedang berjuang memerangi kejadian luar biasa yang diakibatkan oleh COVID-19 di negaranya, terutama setelah kondisinya diperparah oleh varian Delta yang sangat menular. Negara di Asia Tenggara itu telah mencatat ribuan kasus baru dan ratusan kematian setiap harinya.

Negara bagian Sabah, yang terletak di timur laut dari Borneo dan merupakan rumah bagi jajaran hutan yang luas dan beragam jenis hewan, juga mengalami kenaikan jumlah kasus positif COVID-19

Orangutan Borneo dikategorikan sebagai kelompok hewan yang “terancam punah” oleh Kelompok Konservasi Alam Internasional.

Data dari World Wildlife Fund (WWF) menunjukkan populasi orangutan Borneo telah turun lebih dari 50 persen dalam 60 tahun terakhir. Penurunan tersebut dikarenakan hutan tempat tinggal mereka sudah banyak berkurang dan dialihfungsikan menjadi lahan pertanian.

Pulau Borneo sendiri terbagi ke dalam tiga negara yaitu Brunei, Indonesia dan Malaysia. (rs/ah/au)

XS
SM
MD
LG