Tautan-tautan Akses

Oposisi Venezuela Serukan Pemilu Regional


Seorang demonstran mengangkat tangannya yang memegang rosario, dalam protes menentang pemerintah di Caracas, Venezuela (23/1). (AP/Fernando Llano)
Seorang demonstran mengangkat tangannya yang memegang rosario, dalam protes menentang pemerintah di Caracas, Venezuela (23/1). (AP/Fernando Llano)

Upaya Vatikan untuk menengahi dialog antara kedua belah pihak dan membantu Venezuela mengatasi krisis ekonomi yang parah, tampaknya buntu.

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berdemonstrasi di ibukota Venezuela, Caracas, menuntut pihak berwenang menentukan tanggal pemilu regional yang sudah lama ditunda.

Demonstrasi hari Senin (23/1) bertepatan dengan perayaan kembalinya demokrasi setelah diktator Marcos Perez Jimenez digulingkin tahun 1958.

"Kami lelah tidak punya makanan, tidak aman, tidak bisa membiarkan anak-anak pergi ke jalan-jalan, dan kualitas hidup yang terus merosot dengan rezim diktator yang tidak menghormati hak-hak itu,” kata Maria Hernandez, seorang pemrotes.

Pihak oposisi mengatakan demokrasi Venezuela kembali dalam risiko karena penolakan pemerintah untuk mengadakan referendum untuk ‘memakzulkan’ Maduro dan penolakan untuk menjadwalkan pemilihan gubernur yang seharusnya sudah berlangsung tahun lalu.

Upaya Vatikan untuk menengahi dialog antara kedua belah pihak dan membantu Venezuela mengatasi krisis ekonomi yang parah, tampaknya buntu.

Selain pemilu, pihak oposisi menuntut pemerintahan Maduro untuk membebaskan 100 aktivis yang dipenjarakan.

Para pendukung pemerintah juga berdemo hari Senin. [my/al]

XS
SM
MD
LG