Tautan-tautan Akses

Oposisi Uganda Klaim Polisi Sita Barang Bukti Kecurangan Pemilu


Amama Mbabazi, Mantan Perdana Menteri dan Kandidat Presiden Uganda (Foto: dok).
Amama Mbabazi, Mantan Perdana Menteri dan Kandidat Presiden Uganda (Foto: dok).

Polisi Uganda membantah keras tuduhan Mbabazi dan mengemukakan dalam suatu pernyataan hari Kamis (10/3) bahwa mereka mengerahkan satu tim untuk menyelidiki tuduhan pendobrakan itu.

Mantan Perdana Menteri Uganda Amama Mbabazi mengatakan polisi Uganda hari Rabu (9/3) mendobrak masuk kantor-kantor pengacaranya dan menyita komputer serta dokumen yang memuat surat pernyataan para saksi mata kecurangan dalam pemilu di Uganda 18 Februari lalu.

Mbabazi, kandidat presiden dari Go Forward Team, mengajukan gugatan atas kemenangan kembali Presiden Yoweri Museveni di Mahkamah Agung Uganda, dengan mengklaim kecurangan dalam pemilu yang meluas. Tim hukumnya akan mengajukan bukti ke mahkamah hari Rabu, tetapi Mbabazi mengatakan pencurian surat pernyataan para saksi mata telah mempersulit proses itu.

“Pertama-tama, ini berarti kami tidak dapat memenuhi tenggat Mahkamah Agung untuk memberikan bukti hari ini, dan meskipun kami akan ke sana hari Kamis untuk melakukan pertemuan, jelas bahwa kami akan gagal memenuhi tenggat tersebut karena bukti-bukti diambil oleh polisi,” ujar Mbabazi.

Ia mengatakan para saksi mata melihat orang-orang berseragam mendobrak masuk kantor-kantor pengacara. “Ada sedikitnya empat saksi mata. Ada polisi berseragam, polisi berpakaian preman, dan juga militer. Jadi ini kekuatan besar,” kata Mbabazi.

Ia juga mengatakan polisi telah menahan para pendukungnya dan mereka yang berpotensi menjadi saksi mata.

Polisi Uganda membantah keras tuduhan Mbabazi dan mengemukakan dalam suatu pernyataan hari Kamis (10/3) bahwa mereka mengerahkan satu tim untuk menyelidiki tuduhan pendobrakan itu. Juru bicara pemerintah Uganda Ofwono Opondo mengatakan apa yang diduga sebagai pendobrakan itu mungkin dilakukan orang dalam untuk kepentingan propaganda.

Para pemantau internasional menyatakan pemilu 18 Februari di Uganda dicemari oleh berbagai ketidakberesan, termasuk terlambatnya pengiriman materi pemilu di kubu-kubu kekuatan oposisi, beberapa insiden kekerasan dan penutupan media sosial oleh pemerintah.

Museveni berkuasa sejak 1986. Kemenangan-kemenangannya dalam pemilu terdahulu pada tahun 2001 dan 2006 juga digugat di pengadilan karena tuduhan kecurangan.

Museveni telah membantah tuduhan-tuduhan itu. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG