Tautan-tautan Akses

Ofensif Turki ke Suriah: Semakin Banyak Korban dan Pengungsi


Warga berjalan di Akcakale, provinsi Sanliurfa , Turki, saat berlangsungnya ofensif Turki ke Suriah, 11 Oktober 2019.
Warga berjalan di Akcakale, provinsi Sanliurfa , Turki, saat berlangsungnya ofensif Turki ke Suriah, 11 Oktober 2019.

Pasukan Turki semakin mendesak masuk ke wilayah Suriah Timur Laut, Jumat (11/10), hari ketiga ofensif melintas batas yang dilakukan Ankara terhadap pasukan Kurdi Suriah yang telah memicu pengungsian massal warga sipil dan menimbulkan kecaman luas dari masyarakat internasional.

Korban jatuh di kedua pihak dan Turki melaporkan korban pertama di pihak militernya, dengan mengatakan seorang tentara “mati syahid” dalam pertempuran.

Sebelumnya, sedikitnya enam warga sipil dilaporkan tewas di Turki dan tujuh lainnya tewas di Suriah sejak Ankara pekan ini meluncurkan serangan udara dan darat di bagian timur laut Suriah. Invasi ini berlangsung setelah Presiden Donald Trump membuka jalan dengan menarik pasukan AS dari posisi-posisi mereka di dekat perbatasan dan meninggalkan pasukan Kurdi Suriah yang bersekutu dengan AS.

Keputusan tak terduga Trump itu muncul sementara ia menghadapi penyelidikan pemakzulan di dalam negerinya. Penarikan ini juga dengan cepat dikecam dari fraksi Republik dan Demokrat di Kongres, serta banyak pakar pertahanan nasional yang menyatakan hal itu bukan hanya membahayakan Kurdi Suriah dan stabilitas regional, tetapi juga kredibilitas AS. Milisi Kurdi Suriah adalah satu-satunya sekutu AS dalam kampanye menundukkan kelompok ISIS di Suriah.

Trump memperingatkan Turki agar bertindak tidak berlebihan dan mengamankan warga sipil. Tetapi rentetan invasi sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG