Tautan-tautan Akses

Obor Asian Games ke-18 Mulai Dibawa Keliling dari Yogyakarta


Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X di Pagelaran Kraton Yogyakarta menyerahkan obor Asian Games ke-18 kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis (19/7) disaksikan panitia pelaksana Asian Games. (Foto: VOA/Munarsih Sahana)
Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X di Pagelaran Kraton Yogyakarta menyerahkan obor Asian Games ke-18 kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis (19/7) disaksikan panitia pelaksana Asian Games. (Foto: VOA/Munarsih Sahana)

Lebih dari sepuluh ribu warga Yogyakarta menyambut dengan antusias kirab Obor Asian Games ke-18 yang dimulai Kamis pagi (19/7) dari Pagelaran Kraton Yogyakarta. Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi menjadi pelari pertama yang membawa secara estafet Obor yang menyatukan api dari New Delhi, India dan Mrapen Jawa Tengah.

Api yang diambil dari New Delhi, India selaku penyelenggara Asian Games pertama tiba di Yogyakarta hari Selasa (17/7), dibawa oleh Torch Ambassador Susi Susanti, pebulutangkis yang meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.

Api dalam tinder box kemudian diserahkan kepada Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna untuk kemudian dibawa sejauh 1,7 kilometer dan diinapkan di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Rabu malam (18/7) api dari India dijadikan satu dengan api dari pusat api abadi Mrapen kabupaten Grobogan Jawa Tengah dalam upacara yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan perwakilan 45 negara peserta Asian Games di komplek Candi Prambanan.

Bupati SLeman Sri Purnomo menerima obor Asian Games ke-18 di komplek Candi Ratu Boko Rabu sore (18/7) sebelum dibawa ke candi Prambanan. (foto courtesy: Fatmawati)
Bupati SLeman Sri Purnomo menerima obor Asian Games ke-18 di komplek Candi Ratu Boko Rabu sore (18/7) sebelum dibawa ke candi Prambanan. (foto courtesy: Fatmawati)

Jusuf Kalla yang juga pembina Asian Games ke-18 berharap, obor Asian Games itu mengobarkan semangat atlet Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia agar lebih maju.

“Mudah-mudahan kirab api Asian Games ini yang akan melintasi 18 propinsi dan juga 54 kota akan menjadi semangat dan jiwa pengabdian dan perjuangan kepada seluruh rakyat untuk mendukung Asian Games ini. Karena dengan semangat itulah bangsa akan maju,” kata Kalla.

Kamis pagi (19/7), obor itu dilepas oleh gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X di Pagelaran Kraton Yogyakarta untuk kemudian dibawa keliling kota oleh para atlet berprestasi asal Yogyakarta.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti (ke-3 dari kanan) bersama panitia Pelaksana Asian Games ke-18 menerima Obor di monumen Tugu Yogyakarta, titik terakhir sebelum dibawa ke Surakarta, Kamis (19/7).(Foto: VOA/Munarsih Sahana)
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti (ke-3 dari kanan) bersama panitia Pelaksana Asian Games ke-18 menerima Obor di monumen Tugu Yogyakarta, titik terakhir sebelum dibawa ke Surakarta, Kamis (19/7).(Foto: VOA/Munarsih Sahana)

Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi sebagai pembawa pertama obor dari Yogyakarta mengatakan, Asian Games merupakan diplomasi luar negeri yang penting bagi Indonesia. Retno yang biasa malakukan lari 5 kilometer per-hari jika tidak sibuk, ingin memberi semangat kepada seluruh bangsa Indonesia.

“Saya ingin memberikan semangat kepada organizer dan seluruh bangs Indonesia bahwa kita memiliki kebanggaan menjadi tuan rumah Asian Games ini. Gawe (kerja) besar ini mudah-mudahan bisa kita tunaikan dengan aman, lancar. Dan tentunya bagi atlet-atlet Indonesia yang akan bertanding, ayo semangat, kita fokus mudah-mudah kita bisa bertanding dengan sportif dan Insya Allah kemenangan dapat kita raih,” ujar Retno.

Para siswa sekolah SD, SMP dan SMA di kota Yogyakarta juga dilibatkan untuk memeriahkan kirab obor Asian Games. Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kauman, Rochim mengatakan murid-mridnya antusias mengikuti kirab obor tersebut.

“Ini merupakan pengalaman yang paling bagus sekaligus sebagai edukasi karena ini kan momen yang tidak selalu anak-anak bisa melihat. Ada (siswa) yang tanya juga tadi, apa to pak itu.. Itu lomba antar negara yang bisa jadi kamu tidak harus pandai matematika, olahraganya harus bisa sehingga nanti menjadi atlet yang mewakili negara kita bertanding dengan negara lain,” tukas Rochim.

Ribuan murid SD, SMP hingga SMA di kota Yogyakarta ikut memeriahkan kirab obor Asian Games di Alun-ALun Utara Kraton Yogyakarta,Kamis (19/7). (Foto: VOA/Munarsih Sahana).
Ribuan murid SD, SMP hingga SMA di kota Yogyakarta ikut memeriahkan kirab obor Asian Games di Alun-ALun Utara Kraton Yogyakarta,Kamis (19/7). (Foto: VOA/Munarsih Sahana).

Antusiasme masyarakat menyaksikan kirab obor tampak dari banyaknya orang menunggu di setiap titik yang dilewati kirab. Mudiati Lestari rela meninggalkan tokonya untuk melihat kirab obor di monumen Tugu.

“Seperti apa to perjalanan Obor Asian Games itu kok dari jauh-jauh sana diestafetkan dari negara lain sampai akhirnya pada titik yang ditentukan. Berapa jauh jarak yag ditempuh, kok begitu gigihnya," kata Mudiati

Obor Asian Games ke-18 selanjutnya dibawa menuju Surakarta, Jawa Tengah untuk menempuh jarak 18 ribu kilometer selama 35 hari dengan melintasi 53 kota di 18 propinsi hingga menjelang pembukaan paga 18 Agustus 2018. [ms/ab]

Obor Asian Games ke-18 Mulai Dibawa Keliling dari Yogyakarta
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:07 0:00

XS
SM
MD
LG