Tautan-tautan Akses

Obama: Pemilu Kali Ini Pertaruhkan Jati Diri Amerika


Presiden AS Barack Obama, dalam pidato yang sangat ditunggu-tunggu pada hari ketiga Konvensi Nasional Partai Demokrat, Rabu (27/7), mengingatkan pendukung partai dan rakyat Amerika, bahwa pemilihan umum kali ini mempertaruhkan jati diri Amerika.

Obama mengatakan semua orang tidak terkecuali, yang bersumpah setia pada Amerika, adalah rakyat Amerika yang sesungguhnya, bukan haya golongan tertentu sebagaimana yang digambarkan oleh pihak lain, tanpa menyebut nama.

Pidato Obama menyoroti pencapaian-pencapaian pemerintahannya, serta alasan-alasan mengapa ia merasa kandidat presiden Partai Demokrat, Hillary Clinton, harus menggantikannya saat jabatannya selesai bulan Januari, dengan mengatakan bahwa tidak satu pun yang lebih memenuhi syarat sebagai presiden selain Clinton.

Clinton, ujar Obama, sangat memahami dan berpengalaman karena terlibat langsung dalam pembuatan keputusan penting pemerintah, dan ia adalah kandidat yang meyakini bahwa negara ini akan lebih baik ketika semua orang dengan semua latar belakang bersatu padu.

Pidato-pidato Hari ke-3 Konvensi Nasional Partai Demokrat
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:39 0:00

"Tahun ini, dalam pemilu ini, saya meminta Anda untuk bergabung bersama saya -- untuk menolak sikap sinis, dan menolak rasa takut, dan untuk menampilkan yang terbaik dalam diri kita; untuk memilih Hillary Clinton sebagai Presiden Amerika Serikat, dan menunjukkan pada dunia bahwa kita masih meyakini janji negara besar ini," ujar Obama.

Clinton kemudian muncul di panggung di akhir pidato Obama, untuk menutup hari ketiga kovensi.

Mohammad Abdurachman, delegasi dari negara bagian Minnesota yang juga seorang Muslim mengatakan, Obama adalah seorang orator yang sangat menginspirasi dan hebat.

Selain Obama, para petinggi Partai Demokrat dan tokoh terkenal lain memberikan dukungan penuh pada Clinton di gedung Wells Fargo Center di Philadelphia, tempat konvensi diadakan sejak Senin.

Para tokoh itu termasuk mantan walikota New York, miliarder Michael Bloomberg, pimpinan minoritas di Senat, Harry Reid, dan Wakil Presiden Joe Biden, serta calon wakil presiden Tim Kaine, yang menggunakan pidato mereka untuk mengecam Donald Trump, saingan Clinton dalam pemilu bulan November mendatang.

Kaine mengejek dan menirukan gaya bicara Trump yang mengatakan akan segera menghapus Negara (ISIS) dan tidak ada yang salah dengan laporan pajaknya. Ia meminta hadirin untuk tidak mempercayai Trump.

XS
SM
MD
LG