Tautan-tautan Akses

Obama, Merkel Harapkan Gaddafi Mundur


Presiden Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Selasa (7/6).
Presiden Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih, Selasa (7/6).

Presiden Obama berbicara hari Selasa di Gedung Putih dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan ia dan kanselir Jerman Angela Merkel sepakat bahwa pemimpin Libya Moammar Gaddafi harus mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Libya.

Berbicara disamping Merkel di Gedung Putih hari Selasa, Presiden Obama mengatakan tekanan internasional akan terus meningkat sampai Gaddafi mundur.

Presiden Obama berbicara setelah bertemu dengan Kanselir Merkel mengenai berbagai masalah, termasuk kebijakan ekonomi, Afghanistan, proses perdamaian Timur Tengah dan konflik di Libya.

Jerman tidak mendukung operasi NATO di Libya, namun Presiden Obama mengatakan pengerahan sumber daya tambahan dan personil Jerman ke Afghanistan telah meningkatkan dukungan sekutu NATO lainnya pada misi di Libya itu.

Presiden Obama mengatakan ia dan kanselir Jerman juga membahas dukungan mereka bagi reformasi politik dan ekonomi di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya di Tunisia dan Mesir. Ia mengatakan mereka sepakat saat-saat bersejarah ini “jangan disia-siakan”.

Presiden Obama menerima Kanselir Merkel dengan seluruh kemegahan upacara kunjungan resmi termasuk upacara penyambutan yang lengkap. Namun masalah-masalah yang lebih serius khususnya yang telah memecah kedua negara dalam beberapa bulan terakhir tampaknya yang paling menarik perhatian.

Presiden Obama dan Kanselir Merkel juga membahas perekonomian global dan krisis hutang negara-negara Eropa yang menggunakan mata uang Euro.

Berbicara dalam upacara penyambutan, Presiden Obama menyebut kanselir Merkel salah satu “rekan globalnya yang terdekat”. Kanselir Merkel mengatakan Amerika dan Jerman mempunyai nila-nilai yang sama yaitu adalah “demokrasi dan kebebasan, penegakan hukum dan HAM yang universal”.

Ia menekankan beberapa bidang dan kerjasama yang menarik minat kedua negara, termasuk mencapai perdamaian dan kestabilan Afghanistan, mencegah Iran mengembangkan kemampuan nuklir, mengatasi krisis ekonomi global, dan mendukung apa yang dikatakannya sebagai “perjuangan untuk bebas” di Afrika Utara.

XS
SM
MD
LG