Tautan-tautan Akses

Obama: Gedung Putih dan DPR Capai Kesepakatan Pagu Utang


Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih mengumumkan dicapainya kesepakatan antara ketua DPR dan Senat untuk meningkatkan pagu utang Amerika (31/7).
Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih mengumumkan dicapainya kesepakatan antara ketua DPR dan Senat untuk meningkatkan pagu utang Amerika (31/7).

Kesepakatan itu menghindarkan kemungkinan pemerintah AS gagal membayar utang-utangnya sebesar 14,3 triliun dolar.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan ketua DPR dan Senat untuk meningkatkan pagu utang negara dan menghindarkan kemungkinan pemerintah gagal membayar utangnya sebesar 14,3 triliun dolar.

Obama muncul di ruang briefing Gedung Putih hari Minggu malam (31/7) untuk mengumumkan kesepakatan yang diusulkan. Menurut Presiden Obama, kesepakatan itu akan memotong 1 triliun dolar pengeluaran selama 10 tahun. Mereka juga sepakat untuk membentuk sebuah panel bipartisan di DPR AS, untuk melihat pemangkasan anggaran belanja lebih lanjut. Ia mengatakan semuanya akan berada 'di atas meja' dalam pembicaraan pemotongan di masa depan.

Presiden menyebut kesepakatan usulan itu sebagai kompromi yang memungkinkan negara menghindari kegagalan sementara membayar uang muka yang besar untuk pengurangan defisit.

Pemungutan suara di DPR dan Senat diperkirakan akan dilakukan hari Senin. Kesepakatan akhir akan menaikkan pagu utang AS dan memungkinkan pemerintah membayar utang-utangnya.

Pasar keuangan Amerika dan luar negeri khawatir menyaksikan perkembangan di Washington hari Minggu. Jika kesepakatan tidak disetujui hari Selasa, hal itu bisa membuat perekonomian dunia kembali goyah, yang saat ini masih berjuang untuk pulih dari resesi.

Sementara itu, harga-harga saham Jepang dibuka lebih tinggi hari Senin setelah munculnya berita bahwa pemimpin DPR Amerika dan Gedung Putih telah mencapai kesepakatan untuk menghindari gagal bayar utang.

Indeks Nikkei Tokyo naik lebih dari 1,5 persen sesaat setelah pasar dibuka. Dolar naik terhadap yen dan di Wall Street, indeks Standard & Poor's naik lebih dari 1 persen.

Meskipun adanya kesepakatan yang diusulkan, para analis masih yakin lembaga pemeringkat akan menurunkan peringkata obligasi-obligasi Amerika karena ketidakpastian pemotongan anggaran belanja di masa depan dan kecemasan umum di kalangan para investor yang disebabkan oleh krisis utang.

XS
SM
MD
LG