Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga berada di Yerusalem untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada negarawan Israel dan pemenang hadiah Nobel Perdamain itu.Peres meninggal Rabu (28/9) pada usia 93 tahun.
Orang-orang terlihat mengantri, Kamis, untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Shimon Peres, yang jasadnya dibaringkan dengan penghormatan kenegaraan di gedung parlemen Israel, yang dikenal dengan sebutan Knesset. Mantan Presiden Bill Clinton juga berada di sana.
Sewaktu menjabat, Clinton menjadi perantara perjanjian perdamaian Oslo pada 1990-an, yang kemudian membuahkan Nobel Perdamaian tahun 1994 bagi Peres, perdana menteri Israel ketika itu Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina ketika itu Yasser Arafat.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyebut Peres "seorang raksasa sejarah dan pejuang perdamaian yang sesungguhnya."
"Saya perlu katakan, Shimon adalah inspirasi, sumber kebijakan dan visi yang luar biasa dan, yang paling penting, seorang sahabat yang sesungguhnya. Saya sempat makan malam Shabbat dengannya, saya kira, tahun lalu," ujar Menlu AS John Kerry.
Peres dikenang baik di desa asalnya, Vishnyeva di Belarusia. Zenon Pudakevich adalah sahabat masa kecilnya.
"Kami dulu sering main catur bersama. Kadang-kadang kami terlibat pertengkaran dan kemudian berteman kembali. Ia adalah seorang anak yang berkepribadian kuat," ujar Zenon Pudakevich, sahabat kecil Shimon Peres.
Ada pameran foto permanen di rumah masa kecil Peres di desa itu, yang ditinggalkan keluarganya pada 1930-an untuk memulai kehidupan baru di Palestina. Peres kemudian menjadi salah seorang pendiri Israel modern dan politisi yang paling lama menjabat.
PM Israel Benjamin Netanyahu, Kamis, menyambut tamu-tamu kehormatan yang datang untuk menghadiri pemakaman.
Delegasi Palestina mencakup Presiden Mahmoud Abbas dan kepala perundingan, Saeb Erakat.
Presiden Obama berangkat ke Yerusalem Kamis sore. Gedung Putih mengatakan, ia diundang untuk menyampaikan pidato pada acara pemakaman itu.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan:
"Pidatonya sedang ditulis sewaktu kita berbicara saat ini. Jadi saya tidak bisa memberikan banyak rincian mengenai isinya. Namun saya kira isinya senada dengan pernyataan presiden yang dikeluarkan pada malam kematian presiden Peres. Saya kira isinya baik dan memberi indikasi pemikiran presiden pada momen bersejarah ini."
Dalam pernyataannya Rabu (28/9), Obama mengatakan, tidak ada yang lebih gigih dari Peres dalam usaha membangun aliansi antara AS dan Israel. Obama mengatakan aliansi itu tak terpecahkan sehingga dewasa ini lebih erat dan kuat dari sebelumnya.
Obama menganugerahkan Medal of Freedom, penghormatan sipil tertinggi AS, pada 2012, dengan mengatakan bahwa Shimon Peres mengajarkan dunia untuk tidak puas dengan situasi apa adanya.
Peres membalasnya dengan menganugerahkan Obama medali kehormatan yang disebut Medal of Distinction, sehingga menjadikan Obama presiden AS pertama yang sedang menjabat yang menerima penghargaan sipil tertinggi Israel itu. [ab/lt]