Tautan-tautan Akses

Obama: AS yang Seharusnya Tetapkan Aturan Perdagangan Pasifik


Mantan menteri-menteri luar negeri AS bertemu Presiden Barack Obama untuk membahas Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) di Gedung Putih, November 2015.
Mantan menteri-menteri luar negeri AS bertemu Presiden Barack Obama untuk membahas Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) di Gedung Putih, November 2015.

Persetujuan yang digagas Amerika akan menjamin perlindungan perdagangan dan menghilangkan lebih dari 18.000 jenis pajak yang diberlakukan negara-negara lain terhadap produk Amerika.

Presiden AS Barack Obama hari Selasa (3/5) menyerukan anggota Kongres untuk menyetujui kemitraan perdagangan Pasifik 12 negara (TPP), dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat, bukan China, yang seharusnya menetapkan aturan hubungan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.

Dalam sebuah kolom opini di Washington Post, Obama mengecilkan upaya Beijing dan 15 negara untuk membentuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kawasan di Asia untuk bersaing dengan TPP, yang dicapai Amerika dengan 11 negara lain.

Ia mengatakan, persetujuan yang dipimpin China itu tidak mencegah persaingan tidak adil di kalangan badan usaha milik negara, tidak menjamin Internet yang bebas, tidak melindungi hak cipta artis dan penulis, serta tidak memberlakukan standar tinggi bagi pekerja dan lingkungan.

Persetujuan yang digagas Amerika, katanya, akan menjamin perlindungan seperti itu serta akan menghilangkan lebih dari 18 ribu jenis pajak yang diberlakukan negara-negara lain terhadap produk Amerika.

Kata Obama, “Setelah TPP diberlakukan, bisnis Amerika akan mengekspor lebih banyak dari apa yang mereka buat. Dan itu berarti mendukung lapangan pekerjaan bergaji tinggi.”

Obama menghadapi perlawanan dalam memenangkan dukungan bagi kesepakatan perdagangan itu, dan banyak kalangan di dalam Partai Demokrat sendiri menentangnya, termasuk mantan menlu Hillary Clinton. Kandidat Republik Donald Trump juga menentang kesepakatan itu. [jm]

XS
SM
MD
LG