Tautan-tautan Akses

Obama Akan Umumkan Langkah untuk Bantu Lawan Wabah Ebola


Petugas medis memindahkan jenazah seorang pria berusia 29 tahun yang menurut warga meninggal di Monrovia, Liberia (11/9). (Reuters/James Giahyue)
Petugas medis memindahkan jenazah seorang pria berusia 29 tahun yang menurut warga meninggal di Monrovia, Liberia (11/9). (Reuters/James Giahyue)

Amerika juga akan membangun dan menyediakan staf pusat-pusat pengobatan Ebola, dan mendirikan sarana untuk melatih 500 pekerja perawat kesehatan seminggu.

Presiden Amerika Barack Obama akan mengumumkan langkah baru Selasa (16/9) untuk membantu melawan wabah Ebola terburuk dalam sejarah yang terjadi di Afrika Barat, termasuk mengerahkan 3.000 tentara Amerika ke daerah itu.

Obama juga akan pergi ke markas besar Pusat Pengawasan Penyakit Menular (CDC) untuk memperoleh keterangan dari para pakar kesehatan mengenai wabah Ebola di Afrika Barat.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Senin bahwa karena kemampuannya, Amerika Serikat mempunyai tanggung jawab unik untuk meningkatkan usaha di tengah krisis internasional.

Pernyataan Gedung Putih yang menjelaskan tentang program itu mengatakan pasukan AS akan dikirim ke pusat komando baru di ibukota Liberia, Monrovia, di mana mereka akan membantu dengan angkutan perbekalan dan petugas.

Sejauh ini, Amerika Serikat telah menjanjikan US$100 juta untuk melawan penyakit itu dan mengirim kira-kira 100 pekerja kesehatan ke Afrika Barat. Tetapi, beberapa pemimpin Afrika mengatakan tanggapan Amerika itu tidak memadai.

Amerika juga akan membangun dan menyediakan staf pusat-pusat pengobatan Ebola, dan mendirikan sarana untuk melatih 500 pekerja perawat kesehatan seminggu.

Gedung Putih mengatakan sasaran program itu adalah membatasi wabah Ebola pada sumbernya, mengurangi beban ekonomi dan politik terhadap daerah itu dan membangun prasarana keamanan kesehatan global di Afrika Barat dan di kawasan lainnya.

Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat juga akan melakukan kampanye untuk membagi-bagikan bingkisan perlindungan dan melatih orang untuk melindungi diri dan keluarga mereka.

Pada awalnya usaha tersebut akan menolong 400 ribu keluarga yang paling rawan di Liberia, dan kemudian memperluasnya untuk meliputi seluruh Liberia dan kawasan itu.

Para diplomat mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengadakan rapat darurat mengenai krisis Ebola Kamis. Mereka mengatakan ini baru kedua kalinya krisis kesehatan masyarakat dibicarakan oleh Dewan Keamanan, yang rapat mengenai pandemik AIDS pada 2000.

Duta Besar Amerika untuk PBB Samantha Power mengatakan situasi Ebola sangat buruk dan masyarakat internasional harus bekerjasama untuk membendung penularannya.

Virus Ebola telah menginfeksi lebih dari 4.700 orang di Afrika Barat, menyebar dari Guinea ke Sierra Leone, Liberia, Nigeria dan Senegal.

XS
SM
MD
LG