Tautan-tautan Akses

Obama akan Sampaikan Pidato Perpisahan di Chicago


President Barack Obama ditemani ibu negara Michelle Obama dan putri mereka, Sasha, turun dari pesawat Kepresidenan Air Force One setibanya di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Maryland, 2 Januari 2017. (AP Photo/Jose Luis Magana)
President Barack Obama ditemani ibu negara Michelle Obama dan putri mereka, Sasha, turun dari pesawat Kepresidenan Air Force One setibanya di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Maryland, 2 Januari 2017. (AP Photo/Jose Luis Magana)

Pidatonya akan mengikuti tradisi lama presiden-presiden Amerika yang dimulai oleh George Washington tahun 1796 yang berpidato kepada bangsa ketika mereka mengakhiri masa jabatan.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan ia akan menyampaikan pidato perpisahannya minggu depan, mengenang kembali kesuksesan selama masa jabatannya di Gedung Putih dan menyampaikan pandangannya mengenai kemana arah negara ketika presiden terpillih Donald Trump menjabat 20 Januari.

Dalam email yang dipasang pada situs Gedung Putih kepada para pendukungnya hari Senin, Obama mengatakan pidato tanggal 10 Januari di kota asalnya Chicago adalah “kesempatan untuk berterima kasih atas perjalanan luar biasa, merayakan cara-cara kita mengubah negara untuk menjadi lebih baik selama delapan tahun terakhir dan menyampaikan pandangan kemana kita akan mengarah dari sini”.

Presiden yang berusia 55 tahun itu mengatakan “Sejak 2009, kita menghadapi tantangan yang seimbang dan melewatinya lebih kuat. Itu karena kita tidak pernah membuang keyakinan yang telah mengarahkan kita sejak pendirian dan keputusan kita bahwa bersama-sama kita bisa mengubah negara ini menjadi lebih baik”.

Pidatonya akan mengikuti tradisi lama presiden-presiden Amerika yang dimulai oleh George Washington tahun 1796 yang berpidato kepada bangsa ketika mereka mengakhiri masa jabatan.

Obama kembali ke Washington hari Senin dari libur Natal tahunannya di negara bagian Hawaii, di mana ia dilahirkan dan menghabiskan sebagian besar masa mudanya. Dalam 2,5 minggu terakhir menjabat para pembantunya mengatakan Obama tampaknya akan memberi lebih banyak pengampunan kepada napi narkoba yang dianggap Obama, mendapat hukuman terlalu keras dan mungkin mengeluarkan lebih banyak perintah eksekutif untuk mempertahankan kebijakan-kebijakan yang disukainya dan ditentang Trump.

Sementara Obama seorang Demokrat ingin mempermudah transisi Trump dari Partai Republik untuk menjabat, melalui pertemuan langsung dan beberapa percakapan lewat telepon, ia juga mengambil tindakan-tindakan yang membuat presiden mendatang frustrasi.

Obama mengeluarkan perintah-perintah baru untuk menghentikan pengeboran minyak di lepas pantai Amerika, mengumumkan monumen-monumen taman nasional baru dan mengosongkan penjara Amerika dari tersangka teroris di pangkalan Angkatan Laut Amerika di Teluk Guantanamo, Cuba.

Obama untuk pertama kalinya juga memerintahkan duta besarnya di PBB mengizinkan meloloskan resolusi DK PBB yang mengecam permukiman-permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dan memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Rusia karena peretasan komputer Rusia selama kampanye kepresidenan Amerika di mana kedua tindakan itu bertentangan langsung dengan Trump.

Obama hari Rabu akan bertemu dengan anggota Partai Demokrat di Kongres dalam untuk menyusun strategi guna melindungi pencapaian dalam negerinya yang penting, reformasi asuransi kesehatan nasional yang dijanjikan oleh Trump dan anggota Kongres Partai Republik akan secepatnya dibatalkan meskipun mereka belum sepakat mengenai kebijakan pengganti yang rencananya akan mereka lakukan.

Setelah menjadi warga sipil, Obama dan ibu negara Michelle Obama akan pindah ke sebuah rumah di Washington tidak jauh dari Gedung Putih dan berencana untuk tinggal disana sampai anak perempuannya yang lebih kecil Sasha menyelesaikan SMU tahun 2019. Ia adalah presiden pertama selama hampir satu abad yang tinggal di Washington setelah tidak lagi menjabat. (my/isa)

XS
SM
MD
LG