Tautan-tautan Akses

New York Berjuang Naikan Tingkat Vaksinasi Polio


Seorang anak perempuan menerima vaksin polio di sebuah klinik (foto: ilustrasi).
Seorang anak perempuan menerima vaksin polio di sebuah klinik (foto: ilustrasi).

Pejabat urusan kesehatan di New York akhir Juli lalu mengkonfirmasi satu kasus polio, yang pertama di AS dalam hampir 10 tahun. Kini para pakar sedang mengkaji bagaimana jenis virus yang diturunkan dari vaksin hidup yang tersedia di negara lain, tetapi tidak di Amerika itu, bisa ada di New York.

Departemen Kesehatan di negara bagian New York dan kota New York mengatakan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC telah mengidentifikasi virus polio dari sampel limbah di kota terbesar di Amerika itu.

Dalam pernyataan tertulisnya Komisioner Kesehatan Negara Bagian New York Dr. Mary T. Bassett mengatakan menemukan hal ini “merupakan hal yang mengkhawatirkan, tetapi tidak mengejutkan,” sejak kasus polio lumpuh dilaporkan pada 21 Juli lalu di Rockland County yang memang berdekatan dengan Rockland County dan Orange County di mana sebelumnya ditemukan virus polio dari sampel limbah yang dikumpulkan pada bulan Mei, Juni dan Juli.

Politico melaporkan pejabat-pejabat kesehatan setempat awalnya menguji air limbah untuk melacak perebakan COVID-19. Namun pemeriksaan contoh limbah dari bulan Juni dan Juli atas virus polio menemukan enam contoh positif.

Pakar epidemiologi di Institut Sains Terapan dalam Kesehatan Masyarakat di CUNY, Denis Nash, mengatakan pada Politico bahwa mengkaji tingkat perebakan komunitas berdasarkan sampel yang ada bisa jadi sulit, dan tidak jelas berapa banyak fasilitas dari mana sampel tersebut berasal, atau konsentrasi virus polio yang terdeteksi pada masing-masing sampel.

Epidemiolog lain, Dr. Jennifer Nuzzo di Brown University, mengatakan, “Belum ada banyak rincian, tetapi tampaknya terkait dengan turunan atau akibat vaksin polio… Ada vaksin polio oral yang tidak digunakan di Amerika. Ini digunakan di luar Amerika dan dalam kondisi yang sangat jarang terjadi, justru dapat menyebabkan infeksi. Di negara-negara di mana vaksin jenis ini digunakan, manfaatnya jauh lebih besar dibanding risikonya. Siapapun yang divaksinasi, akan terlindungi. Tetapi ketika kita melihat kasus penularan polio dari vaksin, jumlahnya sangat rendah.”

Polio dapat Menular

Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit melumpuhkan dan mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus polio, yang dapat menular dari orang ke orang dan menginfeksi sumsum tulang belakang sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Data CDC menunjukkan satu dari 25 orang yang terinfeksi polio dapat tertular virus meningitis, dan satu dari 200 orang akan menjadi lumpuh.

Meskipun belum ada obat untuk polio, polio dapat dicegah dengan vaksin. Para pejabat kesehatan akhir Juli lalu mendesak warga setempat untuk divaksinasi polio, dan mengatkaan risiko bagi warga New York nyata tetapi ada pertahanan lewat imunisasi yang aman, efektif dan sederhana.

Pada awal tahun 1950an dan ketika vaksin polio belum tersedia, polio pernah menjadi salah satu penyakit paling ditakuti di Amerika. Wabah polio ketika itu menyebabkan lebih dari 15.000 kasus kelumpuhan setiap tahun. Pada tahun 1955 vaksin virus polio trivalen terbukti tidak aktif, disusul vaksin virus polio oral trivalent tahun 1963. Jumlah kasus polio mulai turun dengan cepat menjadi kurang dari 100 kasus pada tahun 1960an, dan kurang menjadi 10 kasus pada tahun 1970an.

Kembali Dr. Nuzzo menjelaskan, “Orang-orang yang belum melihat dampaknya, saya kira tidak memahami berapa parah penyakit ini dan hanya berasumsi bahwa mereka dapat mengatasinya. Padahal ini penyakit yang sangat mengerikan. Merupakan suatu pencapaian luar biasa ketika kita berhasil mengembangkan vaksin untuk melindungi orang dari penyakit ini.”

Rockland County di New York Diguncang Kasus Polio & Campak

Kasus polio terakhir di Amerika – sebelum kasus di Rockland County, New York ini – adalah pada tahun 2013. Namun sejak tahun 2019 cakupan vaksin bagi vaksin yang direkomendasikan secara rutin untuk anak-anak di New York telah turun, sehingga menimbulkan risiko bagi penduduk dan terjadinya komplikasi parah dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin.

Pejabat-pejabat kesehatan New York mengatakan ada urgensi agar setiap orang dewasa, termasuk warga New York yang sedang hamil dan anak-anak, untuk tetap mengikuti jadwal imunisasi polio – khususnya mereka yang berada di wilayah metropolitan New York yang lebih besar.

Dr. Nuzzo mendorong warga agar bersedia divaksinasi. “Jika Anda divaksinasi, Anda tidak perlu khawatir. Tetapi di komunitas di mana tingkat vaksinasi rendah, kami sangat khawatir dengan potensi perebakan. Jadi ini merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin yang pertama kami lihat di Rockland County. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, ada wabah campak yang sangat luas di Rockland County, lagi-lagi karena rendahnya tingkat vaksinasi campak di daerah itu,” ujarnya.

Komisioner Kesehatan Kota New York Dr. Ashwin Vasan dalam pernyataan pers mengatakan “hanya 86,2% anak di New York antara usai enam bulan dan lima tahun yang telah menerima tiga dosis vaksin polio. Hampir 14% anak masih tetap tidak terlindungi penuh. Perhatian khusus pada lingkungan di mana cakupan anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun dengan tiga dosis vaksin polio yang mencapai kurang dari 70%, membuat anak-anak ini berisiko tertular polio.”

Hingga 1 Agustus lalu, tingkat vaksinasi polio di Rockland County mencapai 60,34% dan Orange County mencapai 56,68% – jauh dibanding rata-rata di seluruh negara bagian yang mencapai 78,96%. Vaksin polio tiga dosis diberikan sebelum anak berusia dua tahun. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG