Tautan-tautan Akses

Netanyahu 'Yakin' Israel akan Caplok Sebagian Tepi Barat 


Pemandangan pemukiman Yahudi, Ari'el, di Tepi Barat, 20 Januari 2020. (Foto: AP)
Pemandangan pemukiman Yahudi, Ari'el, di Tepi Barat, 20 Januari 2020. (Foto: AP)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia "yakin" Israel akan bisa mencaplok sebagian Tepi Barat dalam beberapa bulan dengan dukungan dari pemerintahan Trump.

“Kita akan bisa merayakan momen bersejarah dalam sejarah Zionisme," kata Netanyahu kepada sekelompok umat Kristen injili yang sangat mendukung Israel. Dia berbicara kepada kelompok itu lewat video pada Minggu (26/4).

Israel berencana menyatakan kedaulatan atas Semenanjung Jordan yang strategis dan atas semua permukiman Yahudi di Tepi Barat. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak merebutnya dalam Perang Enam Hari pada 1967. Presiden AS Donald Trump memberikan dukungan kepada aneksasi Israel ketika ia mengungkap rincian rencana perdamaian Timur Tengah pada Januari, memberi Netanyahu apa yang disebut "zona penyangga" dari teroris.

Sekitar 500 ribu Yahudi tinggal di berbagai permukiman di Tepi Barat. Kebanyakan dari mereka adalah warga Amerika yang beremigrasi ke tempat yang mereka anggap sebagai rumah mereka yang sah berdasarkan alkitab.

Belum ada reaksi dari Palestina sejauh ini terkait pidato Netanyahu pada Minggu (26/4), tapi Palestina telah menyatakan rencana perdamaian Trump 'mati.'

Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.

Rencana perdamaian Trump mencakup sebuah negara Palestina, tapi dengan sejumlah syarat. Para pejabat PBB dan Uni Eropa telah memperingatkan akan pencaplokan Tepi Barat oleh Israel. Mereka menyebutnya ilegal dan merupakan langkah yang bisa memicu ketegangan di seluruh Timur Tengah. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG