Tautan-tautan Akses

Netanyahu Kunjungi Yordania, Raja Abdullah Minta Israel Hormati Status Quo Kompleks Al-Aqsa


PM Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan dadakan ke Yordania untuk menemui Raja Abdullah II, Selasa 24/1 (foto: dok).
PM Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan dadakan ke Yordania untuk menemui Raja Abdullah II, Selasa 24/1 (foto: dok).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan dadakan ke Yordania hari Selasa (24/1) untuk menemui Raja Abdullah II. Ini merupakan kunjungan pertamanya sejak kembali duduk sebagai perdana menteri, memimpin pemerintahan Israel yang paling berhaluan kanan dan konservatif dalam sejarah negara itu.

Pernyataan resmi Yordania menjelaskan bahwa pertemuan langka antar kedua pemimpin yang telah lama memiliki hubungan yang sulit itu utamanya membahas status tempat suci di Kota Tua Yerusalem yang sensitif. Kompleks suci – tersuci ketiga dalam Islam – itu terletak di dataran tinggi yang luas, yang juga merupakan rumah bagi Kubah Batu Emas alias Dome of the Rock yang ikonik. Situs itu dihormati umat Islam sebagai Tempat Suci yang Mulia, sementara oleh umat Yahudi sebagai Temple Mount.

Pengadilan kerajaan Yordania mengatakan, raja mendesak Israel untuk menghormati status quo di kompleks suci tersebut, di mana umat Yahudi diizinkan berkunjung pada jam-jam tertentu meski melarang mereka berdoa secara terbuka di sana. Pemerintah Yordania juga mengatakan bahwa Raja Abdullah II mendorong Israel untuk “menghentikan tindak kekerasan yang dilakukannya,” yang semakin menurunkan harapan terciptanya penyelesaian damai atas konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Reaksi Indonesia dan AS Sikapi Wacana Membuka Kompleks Masjid Al-Aqsa
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:19 0:00

Kantor Netanyahu mengatakan bahwa ia membahas “masalah regional,” yang tidak dijelaskan rinciannya, serta kerja sama keamanan dan ekonomi dengan Yordania, yang merupakan sekutu penting di kawasan.

Ketegangan meningkat di antara negara-negara di kawasan terkait pemerintahan ultranasionalis Israel, yang mulai memerintah akhir tahun lalu. Pemerintah Yordania juga telah dua kali memanggil duta besar Israel sejak pemerintahan baru Israel terbentuk – keduanya dilakukan setelah sebuah insiden di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Kompleks itu dikelola oleh otoritas keagamaan Yordania sebagai bagian dari sebuah perjanjian tidak resmi, setelah Israel memenangkan kendali atas Yerusalem timur pada perang Timur Tengah tahun 1967. Israel sendiri bertanggung jawab dalam bidang keamanan di situs tersebut. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG